Salin Artikel

Kronologi Penemuan Mayat yang Jatuh ke Selokan Sriwijaya Semarang

KOMPAS.com - Sesosok mayat pria ditemukan terapung oleh dua bocah saat tengah asyik mencari cacing di sepanjang selokan daerah Sriwijaya, Kota Semarang, Jawa Tengah sekitar pukul 15.12 WIB pada Kamis (11/8/2022).

Salah satu bocah yakni Dimas Prasetya Nugraha (15) sempat mengira sosok yang terapung itu adalah sebuah boneka.

Karena penasaran, Dimas bersama temannya yakni Yosua (15) memberanikan diri mendekati mayat yang tertutup sampah itu.

"Awalnya mengambang dan tertutup sampah kepalanya," kata Dimas dikutip dari Kompas.com, Jumat (12/8/2022).

Kemudian, dia pun mencoba melempari dengan batu untuk memastikan sosok tersebut.

Sontak mereka pun kaget setelah mengetahui sosok tersebut memang benar-benar manusia.

Lantas meraka langsung berlari menemui petugas keamanan yang berjaga di depan kantor Perpustakaan Provinsi tak jauh dari lokasi penemuan mayat.

Setelah itu, mayat tersebut dievakuasi menggunakan mobil ambulans.

Riwayat penyakit jantung

Selanjutnya, pihak keluarga yang telah mengetahui kabar penemuan mayat itu berkoordinasi dengan kepolisian.

Diketahui jenazah tersebut merupakan warga Kelurahan Wonotingal, Candisari, Kota Semarang, Jawa Tengah bernama Jojo (59).

Salah seorang anggota keluarga, Hendro Sulistyo (63) mengatakan, Jojo yang merupakan adik kandungnya itu mempunyai penyakit jantung.

"Memang ada riwayat penyakit jantung, tapi akhir-akhir ini sehat tak pernah kambuh," jelas Hendro saat ditemui di kediamannya, Kamis (11/8/2022) malam.

Dia bercerita Jojo setiap hari gemar berolahraga lari pagi.

Sebelum hari dimana jenazahnya ditemukan, Jojo tak kembali ke rumah hingga sore.

"Biasanya pukul 07.00 WIB sudah pulang ke rumah," ungkap dia.

Lantaran khawatir, pihak keluarga dan warga sekitar pun melakukan pencarian dengan menyisir rute olahraga lari yang biasanya dilakukan Jojo. Akan tetapi pencarian itu nihil.

Korban tabrak lari

Pihak kepolisian juga telah melakukan penyelidikan terkait penemuan mayat pria tersebut.

Berdasarkan pendalaman dari rekaman CCTV di sekitar lokasi, polisi mengungkap fakta bahwa jenazah yang terapung itu merupakan korban tabrak lari.

Sebelumnya, polisi juga menemukan ada dua luka di bagian kepala.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan, hasil olah TKP tempat kejadian perkara (TKP) dan CCTV, diketahui peristiwa ini adalah kecelakaan.

"Korban pegawai Dinas Lingkungan Hidup (DLH)," ujar Irwan di Mapolrestabes Semarang, Jumat (12/8/2022).

Diketahui pelaku tabrak lari merupakan seorang pengacara bernama Giant Permana (28), warga Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang.

Korban yang saat itu sedang berolahraga lari, tertabrak sekitar pukul 05.00 WIB.

Dari rekaman CCTV, korban terserempet mobil yang melaju dari arah Timur ke Barat. Setelah itu korban jatuh ke selokan air Jalan Sriwijaya.

Berdasarkan pemeriksaan polisi, korban ada luka sobek kurang lebih 7 sentimeter di 2 titik bagian kepala.

Murni Kecelakaan

Meski ada sejumlah luka, Irwan menegaskan kejadian tersebut bukan karena pembunuhan.

"Kejadian tersebut murni laka atau kecelakaan," tegasnya.

Sementara itu, pelaku penabrakan, Giant Permana mengaku sempat merasa menabrak sesuatu saat melintas di lokasi kejadian.

Namun, dia tak menemukan penyebabnya.

"Saya juga sempat mengecek, tapi tak menemukan apa pun," ucapnya.

Seperti diketahui, mobil Yaris yang digunakan oleh pelaku penyok di sebelah kiri. Di mobil tersebut juga ditemukan bekas rambut yang sesuai dengan rambut korban.

Atas kejadian tersebut, pelaku dijerat pasal 359 KUH Pidana karena kesalahnya menyebabkan orang lain meninggal dunia.

Pelaku terancam pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun.

(Penulis Kontributor Semarang, Muchamad Dafi Yusuf | Editor Dita Angga Rusiana, Editor Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2022/08/12/225151378/kronologi-penemuan-mayat-yang-jatuh-ke-selokan-sriwijaya-semarang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke