Salin Artikel

Kronologi Oknum TNI Bunuh Bendahara KONI Kayong Utara di Bogor, Sempat Dijanjikan Bisnis Uang Palsu

Saat ditemukan, mayat dibungkus karung goni nyungsep di bawah jembatan. Mayat tersebut terlihat memakai setelah hitab bersepatu dan mengenakan kaos berlogo Captain America.

Selain itu terdapat kabel ties pada leher dan bagian mata ditutup kain dengan posisi tangan diikat di belakang.

Mayat pria tersebut ditemukan sejumlah wisatawan dan warga yang sedang melintas.

Korban adalah bendahara KONI Kayong Utara, Kalbar

Dari hasil penyelidikan polisi, identitas mayat tersebut adalah AH (35), warga Kayong Utara, Kalimantan Barat.

Ia juga diketahui sebagai bendahara KONI Kabupaten Kayong Utara.

Sementara otak pembunuhan AH adalah oknum TNI berinisial AK (33) yang sedang menjalani pendidikan di Bogor.

Korban dan pelaku sama-sama warga Kalimantan Barat. Mereka kedua juga sama-sama aktif di dunia olahraga tinju. Selain anggota TNI, AK ternyata pernah menjadi atlet tinju.

Pembunuhan tersebut berawal saat korban datang dari Koyang Utara ke Bogor untuk menagih utang Rp 300 juta kepada AK yang sedang menjalani pendidikan di Bogor.

Uang Rp 300 juta tersebut rencananya akan digunakan untuk mengganti uang KONI yang dipakai korban. Ia harus mengembalikan uang tersebut karena akan dilakukan audit.

Ia berada di Bogor sejak 12 Juli 2022. Lalu  AH mengajak AK untuk ikut gabung dalam usaha pembuatan uang palsu yang ada di wilayah Sukamakmur.

Korban kemudian dijemput oleh para pelaku menggunakan mobil di depan minimaret d wilayah Semplak, Bogor pada Jumat, 29 Juli 2022 pukul 22.00 WIB.

Ia pun mau bergabung dengan mobil yang telah disiapkan oleh AK bersama tiga rekannya yang lain yakni D (37), RH (25) dan AA (37) selaku sopir.

Sebelum membunuh korbam, AK mengajak 3 rekannya berkumpul di salah satu kafe di wilayah Bogor pada Rabu (27/7/2022) untuk membicarakan rencana pembunuhan.

Lalu dua hari kemudian, tepatnya pada Jumat (29/7/2022) para pelaku berkumpul lagi Jakarta dan berangkat bersama-sama menjemput korban.

Kepada korban, AK memberikan syarat yakni mata AH akan ditutup dan tangan diikat sepanjang perjalanan menuju lokasi.

Syarat itu diajukan agar korban tak menghapal jalan menuju ke lokasi pembuatan uang palsu.

Sebagai orang baru, korban pun menyetujui syarat tersebut. Pelaku D kemudian menutup maya korban dengan kain buff. Sementara tangan korban diikat ke belakang dengan kabel ties.

Saat dekat dengan TKP, korban kemudian dibunuh dengan cara leher dipiting dari belakang dan dibekap menggunakan jaket hingga lemas.

Setelah korban tak berdaya, pelaku AA memerintahkan pelaku RH untuk menjerat leher korban menggunakan kabel ties untuk memastikan korban benar-benar mati.

Setelah memastikan korban kehilangan nyawa, para pelaku membuang mayat pria 35 tahun itu di jembatan.

"Bahkan untuk meyakinkan korban, salah satu pelaku yang ikut dalam rombongan berpura-pura mau diikat tangannya dan ditutup tangannya. Tidak jauh dari TKP akhirnya korban dihilangkan nyawanya. Selanjutnya korban dibuang di jembatan tersebut," ucap Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Siswo DC Tarigan, Kamis (11/8/2022).

Ia lalu membagikan upah membunuh korban kepada 3 rekannya dan masing-masing mendapatkan uang Rp 2 juta.

Di wilayah Tegal, mereka kemudian membakar barang-barang milik korban seperti ponsel dan pakaian.

Siswo mengatakan, empat pelaku kemudian ditangkap pada Senin (8/8/2022) di wilayah Jakarta.

Selain mengamankan pelaku, petugas juga mengamankan barang bukti lainnya yakni 3 buah Handphone, 1 berkas rekening koran, 6 buah kabel ties, 1 buah karung goni, 1 buah buff, 1 buah sepatu dan pakaian korban.

Ia juga membenarkan otak pembunuhan AH adalaj anggota TNI berinisial AK yang berasal dari kabupaten yang sama dengan korban.

"Jadi AK yang berperan sebagai otak pembunuhan ini sama sama ber KTP Kalbar dan teman baik. Kebetulan korban dan pelaku ini sama-sama berprofesi di dunia tinju. Yang bersangkutan (AK) pernah jadi atlet tinju," jelas Siswo.

Ia juga mengatakan saat ini AK sudah ditangani dan ditahan oleh POM TNI AU Lanud Atang Sanjaya. Siswo tak menyebut pangkay AK di TNI.

Namin dia memastikan jika AK adalah otak pembunuhan Bendahara KONI Koyang Utara.

"Otak pembunuhan ini oknum TNI, makanya kita bekerja sama dengan Satpom (Satuan POM) TNI AU Lanud Atang Sanjaya untuk melakukan penangkapan terhadap satu pelaku AK ini," ungkap Siswo.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Afdhalul Ikhsan | Editor : Gloria Setyvani Putri)

https://regional.kompas.com/read/2022/08/12/111500078/kronologi-oknum-tni-bunuh-bendahara-koni-kayong-utara-di-bogor-sempat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke