Salin Artikel

Sempat Tiduran di Garbarata Kuala Namu, Jemaah Haji Gorontalo Telat Pulang

GORONTALO, KOMPAS.com – Sebanyak 390 dari 393 orang jemaah haji kelompok terbang 14 yang baru mendarat di Bandara Jalaluddin Tantu harus menjalani tes antigen oleh petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo.

Secara tertib mereka diarahkan ke petugas kesehatan yang mengenakan baju khusus, sarung tangan, memakai masker dan penutup kepala.

Satu-satu diambil sampel dan dilayani dengan sabar dari meja ke meja, termasuk pengambilan sampel di dalam rongga hidung di area asrama haji.

Jemaah yang sudah melakukan tes antigen kemudian memasuki aula asrama untuk persiapan mengikuti pemulangan ke rumah masing-masing.

Kloter 14 ini seharusnya sebanyak 393 orang, namun satu di antaranya dipulangkan lebih cepat ke Tanah Air (Tanazul) karena sakit.

Sementara, dua jemaah lainnya saat ini sedang berobat di rumah sakit Makassar.

“Selamat datang kembali di Provinsi Gorontalo kepada jemaah haji kloter 14 UPG semoga menjadi haji yang mabrur,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Darda Daraba, Rabu (10/8/2022).

Darda Daraba juga mengapresiasi para petugas haji yang sudah bekerja keras sehingga pelaksanaan haji telah berjalan dengan tertib, aman, dan lancar.

Rombongan kloter 14 UPG ini sebelumnya mengalami keterlambatan dan harus transit di bandar udara Kuala Namu Medan, Sumatera Utara.

Mereka berangkat dari Bandar Udara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz Madinah pada tanggal 9 Agustus 2022 pukul 06.10 waktu setempat dan dijadwalkan tiba di Bandara Sultan Hasanudin Makassar pada 10 Agustus Pukul 00.45 Wita.

Terkait keterlambatan ini, Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Gorontalo Mahmud Bobihu dalam laman instansi ini menyampaikan kronologi keterlambatan pesawat, saat kepulangan dari bandara Madinah ke Makassar Pesawat Garuda nomor penerbangan GA 1214 Kloter 14 UPG landing/transit di Medan pada 9 Agustus Pukul 20.15 WIB untuk pengisian BBM dan harus melakukan pergantian ban yang memerlukan waktu 3 jam.

"Saat pengisian BBM dan pergantian ban, sistem pendingin kabin pesawat kurang berfungsi normal dan jemaah dalam pesawat kepanasan. Sehingga, jemaah pun diputuskan untuk turun dari pesawat sambil melakukan tindakan kesehatan oleh petugas kloter dan petugas kesehatan Medan mengingat beberapa jemaah kelelahan akibat panjangnya perjalanan," kata Mahmud Bobihu.

Menurutnya ada rekaman yang beredar dan memperlihatkan kondisi jemaah yang duduk sambil tiduran di garbarata bandara Medan yang dipersepsikan penelantaran dan tidak ada koordinasi.

Menurutnya kejadian ini perlu disikapi secara bijak bahwa prosedur pelayanan standar keselamatan jemaah adalah skala prioritas sehingga secara teknis dan dalam kondisi pesawat seperti itu sangat tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan ke Makassar.

Menurutnya keterlambatan pesawat tersebut merupakan kejadian tak terduga dan tidak ada dalam rencana, termasuk jemaah haji turun di ruang tunggu dan duduk di garbarata sesuai dengan prosedur penanganan pelaku perjalanan luar negeri.

"Kami memaklumi kondisi pesawat seperti itu menjadi domain pihak maskapai untuk memutuskan Langkah terbaik demi keselamatan dan kenyamanan jemaah haji. Saat kepulangan menuju Makassar pihak maskapai sudah menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami jemaah haji kloter 14 UPG Provinsi Gorontalo," tutur Mahmud.

https://regional.kompas.com/read/2022/08/11/114800378/sempat-tiduran-di-garbarata-kuala-namu-jemaah-haji-gorontalo-telat-pulang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke