Salin Artikel

Profil Kota Bengkulu

KOMPAS.com - Kota Bengkulu merupakan ibu kota dari Provinsi Bengkulu.

Wilayah Kota Bengkulu merupakan kota terbesar kedua di pantai barat Pulau Sumatera, setelah Kota Padang.

Soekarno pernah diasingkan di Kota Bengkulu pada tahun 1939-1942 dalam masa pemerintahan Hindia Belanda.

Profil Kota Bengkulu

Sejarah Kota Bengkulu

Dalam bahasa Belanda, Bengkulu disebut Bengkulen, dalam bahasa Inggris disebut Bencoolen, dan dalam bahasa Melayu disebut Bangkahulu.

Ada banyak cerita mengenai asal usul nama Bengkulu, sumber tradisional menyebutkan Bengkulu atau Bangkahulu berasal dari Bangkai dan Hulu, maksudnya bangkai di hulu.

Menurut cerita, dulu ada perang antara kerajaan kecil yang terdapat di Bengkulu. Pertempuran itu banyak menimbulkan korban dari kedua belah pihak di hulu sungai.

Korban-korban ini menjadi bangkai tak terkubur di hulu sungai itu. Dari peristiwa itu, nama Bangkaihulu semakin tersohor dan berubah pengucapannya menjadi Bangkahulu atau Bengkulu.

Sementara, salah satu cerita yang dikenal masyarakat Bengkulu, yaitu kisah perang melawan orang Aceh yang akan melamar Putri Gading Cempaka. Ia adalah anak Ratu Agung Sungai Serut.

Namun, lamaran itu ditolak sehingga menimbulkan perang. Anak saudara kandung Putri Gading Cempaka yang menggantikan Ratu Agung sebagai Raja Sungai Serut berteriak "Empang ka hulu" artinya hadang mereka dan jangan biarkan menginjakkan kaki di tanah kita. Dari kata-kata itu lahir kata Bangkahulu atau Bengkulu.

Sebelumnya, Kota Bengkulu pernah dalam pengaruh Kerajaan Inderapura dan Kesultanan Banten. Kemudian, wilayah ini dikuasai Inggris sebelum diserahkan ke Belanda.

Sejak Indonesia merdeka, Bengkulu ditetapkan sebagai kota kecil di bawah Pemerintahan Sumatera Bagian Selatan berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1956 tentang pembentukan Kota Kecil Bengkulu. Luas kecil Bengkulu 17,6 Km2.

Pada tahun 1957, Kota Kecil Bengkulu menjadi Kotapraja berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957, yang meliputi empat wilayah kedatukan yang membawahi 28 kepemangkuan.

Provinsi Bengkulu dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 jo Peraturan Nomor 20 Tahun 1968 tentang Pembentukan Provinsi Bengkulu dan menetapkan Kota Bengkulu sebagai ibu kota Provinsi Bengkulu.

Kota Bengkulu memiliki dua kecamatan, yaitu Kecamatan Teluk Segara dan Kecamatan Gading Cempaka.

Pembentukan Kota Begkulu pada tanggal 18 Maret 1719.

Kondisi Geografis Kota Bengkulu

Kota Bengkulu terletak di antara 03 derajat 45' - 03 derajat 59' Lintang Selatan serta 102 derajat 14' - 102 derajat 22' Bujur Timur.

Batas wilayah Kota Bengkulu, yaitu

  • Batas utara dan timur : Kabupaten Bengkulu Tengah
  • Batas selatan : Kabupaten Seluma
  • Batas barat : Samudera Hindia

Luas wilayah Kota Bengkulu 146,88 Km2.

Kota Bengkulu terletak di pesisir barat Pulau Sumatera, menyebabkan daerah ini memiliki lingkungan pantai yang berhadapan dengan gelombang kuat yang dapat memunculkan erosi alami dan abrasi pantai.

Kondisi Demografi Kota Bengkulu

Jumlah penduduk Kota Bengkulu berdasarkan hasil sensus penduduk 2020 sebanyak 373.600 jiwa.

Aspek Budaya Kota Bengkulu

Bahasa: Bahasa Bengkulu

Adat istiadat: Tradisi Tabot, Tari Andun, Bidadari Teminang Anak, dan pengrajin Batuk Besurek

Rumah adat Bengkulu : Bubungan Lima.

Alat musik tradisional: serunai atau sunai, dol, redap, serta tassa.

Bangunan bersejarah: Rumah Adat Curup, Benteng Marlborough, Masjid Jami', Tugu Perjuangan Rakyat, serta Thomas Parr Monumen.

Bangunan bersejarah lainnya adalah Rumah Pengasingan Bung Karno, Tugu Hamilton, Benteng York, Istana Sir Thomas Raffles, dan Rumah Ibu Fatmawati Soekarno.

Makanan khas : mie terbang, pendap, lontong tunjang, dan bagar ikan.

Potensi Kota Bengkulu

Kota Bengkulu sebagai tempat yang menyimpan sejarah dan letaknya di pesisir barat Pulau Sumatera memiliki potensi sebagai daerah wisata.

Ada sejumlah peninggalan sejarah yang menarik untuk dikunjungi, seperti Rumah Pengasingan Bung Karno, Benteng Marlborough, Tapak Padri Bengkulu, Danau Dendam Tak Sudah, Pantai Jakat, Taman Berkas, serta tradisi Tabot.

Sumber:

profil.bengkulukota.go.id, perkotaan.bpiw.pu.go.id, petabahasa.kemdikbud.go.id, bengkulukota.bps.go.id, dan kebudayaan.kemdikbud.go.id

https://regional.kompas.com/read/2022/08/09/144446378/profil-kota-bengkulu

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke