Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Pikap Masuk Jurang di Ciamis | 6 Siswa SMP di Lampung Bunuh Teman Sekelasnya

KOMPAS.com - Kecelakaan maut terjadi di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (8/8/2022) pagi.

Sebuah mobil pikap yang mengangkut 17 penumpang, masuk ke jurang Blok Werkit, Dusun Cimara, Desa Cibeureum, Kecamatan Sukamantri, Kabupaten Ciamis.

Delapan orang tewas dalam peristiwa ini.

Berita lainnya, sebanyak enam siswa SMP di Kabupaten Lampung Barat, Lampung, ditangkap polisi.

Keenamnya diduga terlibat dalam kasus kematian AP (13), yang jasadnya ditemukan pada 26 Januari 2022 di Sungai Way Kabul, Kecamatan Way Tenong, Lampung Barat.

AP dan para pelaku merupakan teman sekelas.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Senin.

Sebanyak delapan orang tewas dalam kecelakaan maut di Kabupaten Ciamis.

Sebuah mobil pikap yang membawa 17 penumpang, masuk ke jurang.

Camat Sukamantri Makmun mengatakan, enam korban meninggal di lokasi kejadian, sedangkan dua korban lainnya mengembuskan napas terakhir di RSUD Ciamis.

"Semua korban meninggal dunia, dewasa," ujarnya, Senin.

Makmum menuturkan, rombongan tersebut berasal dari Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, yang hendak pergi ke hajatan.

Baca selengkapnya: Kecelakaan di Ciamis, Mobil Pikap Masuk Jurang, 8 Penumpang Tewas

Seorang siswa SMP di Lampung Barat berinisial AP (13) ditemukan meninggal di Sungai Way Kabul, Kecamatan Way Tenong pada 26 Januari 2022.

AP sebelumnya sempat tak diketahui keberadaannya sejak 25 Januari 2022.

Kasus kematian AP membuat keluarga curiga lantaran di tubuh korban ditemukan sejumlah luka. Keluarga lantas melaporkan temuan itu ke polisi.

Hingga akhirnya polisi menangkap enam teman sekelas korban yang diduga mengeroyok AP hingga tewas.

"Semua pelaku masih di bawah umur, rekan satu sekolah dengan korban. Para pelaku sudah mengakui telah mengeroyok korban hingga meninggal dunia," ucap Kapolsek Sumber Jaya Kompol Ery Hafri, Minggu (7/8/2022).

Baca selengkapnya: 6 Siswa SMP di Lampung Bunuh Teman Sekelasnya, Jenazah Korban Dibuang ke Sungai

Empat orang tewas dalam kecelakaan maut di Kabupaten Cirebon, Sabtu (6/8/2022). Sebuah mobil Mitsubishi Xpander tertabrak kereta api.

Tiga dari empat korban merupakan dari salah satu santri kelas 3 Madrasah Tsanawiyah di Podok Pesantren (Ponpes) Buntet, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon.

Mereka baru saja pulang setelah menjenguk ke ponpes itu.

"Selain menjenguk santri, mereka juga turut menghadiri Haul Sesepuh dan Warga Ponpes Buntet pada Sabtu (6/8/2022) malam," ungkap Pengasuh Pondok Pesantren Buntet, KH Ahmad Syauqi Chowas, Minggu (7/8/2022).

Ahmad menerangkan, tiga dari empat korban tewas tersebut ialah orangtua dan kakak dari santri. Sedangkan, seorang lainnya merupakan kerabat yang berprofesi sebagai guru taman kanak-kanak.

Baca selengkapnya: Fakta Terbaru Kecelakaan Maut Mobil Terseret Kereta di Cirebon, Korban Pulang dari Pesantren Putranya

Dwi (46), seorang nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Wonogiri, Jawa Tengah, menjadi korban penipuan bermodus social engineering atau rekayasa sosial.

Ia kehilangan uang Rp 33,6 juta di rekeningnya.

"Nasabah telah memberikan data transaksi perbankan (password), PIN yang bersifat pribadi dan rahasia sehingga transaksi pemindahan dana dapat berjalan sukses," tutur Pimpinan Cabang BRI Wonogiri, Muhammad Nu'man, Minggu.

Dilansir dari situs Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rekayasa sosial adalah cara untuk mengelabui atau memanipulasi korban supaya bisa mendapatkan informasi data pribadi atau akses yang diinginkan, baik melalaui telepon maupun jaringan internet.

Oleh karena itu, Nu'man berpesan agar nasabah harus menjaga kerahasiaan data, antara lain nomor rekening tabungan, nomor kartu, nomor CVV kartu kredit, dan nomor OTP transaksi.

Baca selengkapnya: Uang Rp 33,6 Juta Raib, Nasabah Bank di Wonogiri Korban Kejahatan Social Engineering, Apa Itu?

Di Kota Salatiga, Jawa Tengah, terdapat sebuah layanan ojek online lokal bernama Jeggboy & Girl.

Untuk memakai jasa ojek online ini, pengguna bisa menggunakan WhatsApp.

Pengelola Jeggboy & Girl, Sri Sahono, menjelaskan, kekuatan layanan ojek yang dimiliki Jeggboy & Girl adalah karena kesederhanaannya.

"Karena hanya dengan pesan melalui WhatsApp, konsumen bisa memesan apa saja. Mulai dari belanja di pasar tradisional, mengantar konsumen, beli obat dan yang lain," paparnya, Minggu.

Sri menyampaikan, saat ini ada 230 driver yang bergabung. Dalam sehari, setidaknya ada 1.000 order yang diterima.

Baca selengkapnya: Mengenal Ojek Lokal Salatiga Jeggboy & Girl, Layani Tangkap Tokek, Angkat Jemuran, sampai Temani Hajatan

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Pangandaran, Candra Nugraha; Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya; Kontributor Ungaran, Dian Ade Permana | Editor: David Oliver Purba, Muhammad Syahrial, Michael Hangga Wismabrata, Ardi Priyatno Utomo)

https://regional.kompas.com/read/2022/08/09/061000578/-populer-nusantara-pikap-masuk-jurang-di-ciamis-6-siswa-smp-di-lampung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke