Selain itu juga dilaksanakan tindak lanjut pada bayi umur 9-12 bulan yang lahir dari ibu pengidap hepatitis B. Upaya ini dilakukan untuk melindungi anak yang dikandungnya dari infeksi hepatitis.
“Kegiatan ini bertujuan mengajak kepada semua masyarakat terutama ibu hamil untuk melakukan skrining hepatitis B agar terlindungi dari infeksi hepatitis terutama penyakit Hepatitis B,” kata Yana Suleman, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Jumat (5/8/2022).
Selain skrining, dinas kesehatan juga melakukan kampanye pencegahan hepatitis B kepada ibu hamil. Pemerintah ingin memastikan semua ibu hamil mengetahui risiko penyakit hepatitis.
Jika dibiarkan atau tidak ditangani dengan cepat dan tepat, berisiko menjadi kanker hati hingga dapat mengancam nyawa baik ibu maupun bayi yang dikandung.
Yana Suleman mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, menghindari perilaku seks bebas, tidak menggunakan barang secara bergantian dengan orang lain seperti alat makan minum.
“Lakukan sesegera mungkin vaksinasi hepatitis B kurang dari 24 jam kelahiran pada semua bayi dan pemberian HB dan imunoglobulin hepatitis B (HBIG) pada bayi yang lahir dari ibu pengidap hepatitis B serta tetap memberikan imunisasi lengkap pada anak-anak,” tutur Yana Suleman.
Yana Suleman mengajak warga Gorontalo untuk menjadi bagian dari sejarah eliminasi hepatitis dan mewujudkan generasi bebas hepatitis.
Kegiatan ini merupakan program yang digelar dalam peringatan ke-13 Hari Hepatitis Sedunia (HHS). Tahun ini mengangkat tema mendekatkan akses pengobatan Hepatitis karena Hepatitis tidak dapat menunggu.
https://regional.kompas.com/read/2022/08/06/090931678/petugas-kesehatan-skrining-ibu-hamil-pengidap-hepatitis-hingga-hiv