Salin Artikel

Benteng Kota Mas Akan Diteliti Kembali dengan Anggaran Pemkab Gorontalo Utara

Selama ini, beberapa riset Benteng Kota Mas yang berada di pesisir utara Gorontalo dilakukan oleh Balai Arkeologi Sulawesi Utara. Namun, setelah lembaga ini melebur menjadi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara akan mengambil peran dalam melanjutkan kembali risetnya.

Keberadaan Benteng Kota Mas di daerah ini tinggal reruntuhan yang tersebar di satu kawasan, yang tersisa adalah bastion dengan bentuk segi delapan (oktagon), gerbang utama yang Sebagian besar sudah runtuh, dan puing-puing dinding yang roboh.

Dalam penelitian 2021, tim peneliti yang dipimpin arkeolog Irna Saptaningrum mengungkap struktur misterius yang menyerupai sumur di tengah kawasan. Struktur ini diduga terkait dengan aktivitas pengolahan emas yang dilakukan di dalam benteng.

“Kami sudah bertemu dengan Bupati Gorontalo Utara Pak Thoriq Modanggu hari Kamis kemarin, beliau mendukung penelitian lanjutan di Benteng Kota Mas setelah tahun sebelumnya kami menyingkap adanya struktur baru di tengah kawasan benteng,” kata Irna Saptaningrum, Jumat (5/8/2022).

Dalam pertemuan tersebut, Thoriq Modanggu juga mendukung penerbitan hasil riset arkeologi yang telah dilakukan selama ini.

Dukungan ini merupakan upaya untuk mengungkap masa lalu Gorontalo Utara yang pernah menjadi bagian daerah perlintasan pelayaran dunia. Lalu lalang kapal-kapal samudra menyinggahi daerah ini untuk banyak keperluan, salah satunya adalah perdagangan dan pertambangan emas.

Pentingnya Kwandang sebagai kota besar pada masa lalu dibuktikan dengan adanya sejumlah benteng batu, selain Benteng Kota Mas, juga ada Benteng Oranye yang tepat berada di muara sungai. Benteng-benteng ini berdiri untuk mengamankan daerah ini, termasuk jalur perdagangan internasional di Laut Sulawesi.

Dalam riset Benteng Kota Mas sebelumnya, tim peneliti yang dipimpin Irna Saptaningrum melibatkan sejumlah ahli,seperti Agus Tri Hascaryo seorang geoarkeolog, Iksam Djorimi arkeolog dari Sulawesi Tengah, Hasanuddin sejarawan Balai Pelestarian Nilai Budaya yang sekarang sudah beralih ke BRIN, Erick Sinulingga arsitek dari Universitas Gorontalo, dan sejumlah orang.

Teka-teki keberadaan Benteng Kota Mas memang belum sepenuhnya terungkap, reruntuhan dan sisa-sisa struktur dan bangunan menunjukkan benteng ini sangat megah. Demikian juga pecahan keramik yang didapat dalam ekskavasi menunjukkan jenis mewah yang berasal dari negara Eropa dan China.

https://regional.kompas.com/read/2022/08/05/102637578/benteng-kota-mas-akan-diteliti-kembali-dengan-anggaran-pemkab-gorontalo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke