Salin Artikel

Dari Garut ke Salatiga demi Kibarkan Bendera, Diki: "Transmigrasi" Sebentar untuk Cari Uang

Diki yang berasal dari Garut Jawa Barat sudah sejak pertengahan Juli berada di Salatiga. Diki bersama 15 rekan sedaerahnya menuju Salatiga untuk berjualan bendera.

Rutinitas menjual bendera jelang perayaan peringatan Proklamasi Republik Indonesia ini telah dilakoninya sejak 2015.

"Kita yang jual bendera ini ada bos yang jadi pemodal. Kebetulan pemodal saya ini memilih area Salatiga. Jadi saya ngikut sejak 2015 selalu jualan di Salatiga," ujarnya, Kamis (4/8/2022).

Diki mengatakan, dia dan rekan-rekannya memang pedagang musiman khusus bendera.

"Ada kerjaan lain juga, tapi kalau mendekati Hari Kemerdekaan, bersama teman-teman dari Garut memilih jual bendera. Kita transmigrasi sebentar untuk cari uang," ungkapnya.

Dalam satu periode penjualan, Diki membawa hingga empat kodi bendera aneka ukuran.

"Kalau pas ramai yang bisa dapat hingga Rp 2 juta, tapi itu belum termasuk setoran ke pemodalnya," kata Diki.

Harga jual benderanya berkisar antara Rp 15.000 hingga Rp 300.000, tergantung ukuran dan jenisnya. "Ada bendera aneka ukuran, bendera tempel, dan umbul-umbul juga," paparnya.

Diki mengungkapkan saat ini penjualan bendera meningkat dibanding tahun lalu.

"Sekarang penjualan bagus, karena sudah ada kegiatan karnaval. Kalau tahun lalu kan tidak ada. Karena ada kegiatan, banyak yang beli bendera," ungkapnya.

Seorang warga, Rizky mengatakan mencari bendera untuk dipasang di rumahnya.

"Sudah ada surat edaran dan pengumuman untuk pasang bendera selama Agustus ini. Beli yang dipinggir jalan karena banyak pilihan, dan bisa ditawar," paparnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/08/04/134649778/dari-garut-ke-salatiga-demi-kibarkan-bendera-diki-transmigrasi-sebentar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke