Salin Artikel

Kasus DBD di Solo Capai 129 pada Periode Januari-Juli, 6 di Antaranya Meninggal Dunia

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan DKK Solo Tenny Setyoharini mengatakan, banyaknya jumlah kasus DBD tersebut disebabkan oleh cuaca di Solo yang sering hujan.

Akibatnya muncul banyak genangan air yang menjadi perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti pembawa virus dengue.

"Yang kemarin rasanya tidak ada kemarau. Jadi masih ada hujan," kata Tenny di Solo, Jawa Tengah, Rabu (3/8/2022).

Tenny mengatakan sudah mengeluarkan surat edaran kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap pergantian musim.

Melalui surat edaran itu masyarakat diharapkan teratur melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Sebab, habitat nyamuk Aedes aegypti berada di air bersih.

"Karena nyamuk aedes aegypti ini paling suka air bersih untuk berkembang biak. Memang habitatnya di air bersih," terang dia.

Upaya lain yang dilakukan mencegah perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti adalah dengan melibatkan puskesmas di masing-masing wilayah.

Kemudian ada kegiatan Jumat sehat yang merupakan program rutin Dinas Kesehatan untuk turun ke masyarakat setiap dua pekan sekali.

Menurut dia banyak kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan ini. Salah satunya untuk menampung aspirasi masyarakat khususnya di bidang kesehatan.

"Kita juga melibatkan kader jumantik di masing-masing wilayah supaya masyarakat rutin melakukan PSN," kata Tenny.

https://regional.kompas.com/read/2022/08/03/174212678/kasus-dbd-di-solo-capai-129-pada-periode-januari-juli-6-di-antaranya

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke