Salin Artikel

Banjir dan Longsor di Seram Bagian Barat, Rumah hingga Sekolah Rusak

Musibah itu menyebabkan sejumlah rumah warga di beberapa dusun rusak parah.

Selain itu, pagar sekolah dan sebuah bangunan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Dusun Waiselang juga hancur.

Adapun sejumlah dusun yang tedampak bencana yakni Dusun Waiselang, Pakarena, Air Buaya dan Kelapa Dua.

“Bangunan PAUD yang kami kelola di sini patah dan roboh, itu karena longsor dan banjir kemarin,” kata Kepala PAUD Nurul Aini Mulyani kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Senin (1/8/2022).

Menurut Mulyani, akibat musibah itu, aktivitas belajar di PAUD tersebut kini terhenti.

Ia pun berharap pemerintah daerah dapat membantu memperbaiki gedung PAUD yang rusak sehingga anak-anak bisa kembali belajar seperti biasa.

“Ada 50 anak binaan di sini yang saat ini tidak bisa belajar, jadi kami harap pemerintah bisa membantu kami,” ujarnya.

Selain bangunan PAUD dan pagar sekolah yang ambruk, sejumlah rumah warga di dusun juga rusak diterjang banjir.

Karmin, salah seorang warga Dusun Pakarena yang dihubungi Kompas.com secara terpisah mengungkapkan, ada sekitar lima rumah yang rusak akibat diterjang banjir di dusun tersebut.
“Tapi yang rusak parah itu satu rumah,” ujarnya.

Laporkan bencana

Camat Kairatu Marco Roy Letawael menyebutkan banjir dan tanah longsor yang terjadi di desa tersebut telah menyebabkan beberapa rumah warga di sejumlah dusun dan bangunan PAUD hingga pagar sekolah ambruk.

“Ada beberapa rumah warga yang terdampak juga, ada pagar sekolah, ada PAUD dan kita sudah koordinasi dengan instansi teknis untuk ditangani,” katanya kepada Kompas.com.

Terkait musibah tersebut, Marco mengaku hanya memiliki kewenangan terbatas sehingga harus berkoordinasi dengan instansi terkait agar masalah itu bisa segera ditangani.

“Kewenangan kita kan terbatas, kita tidak memegang anggaran jadi hanya sifatnya berkoordinasi. Tapi ini menjadi tanggung jawab kita bersama dan saya sudah koordinasikan soal ini dengan instansi teknis,” ungkapnya.

Marco mengatakan, saat ini kondisi cuaca ekstrem di wilayah tersebut masih berlangsung.

Untuk itu, ia meminta seluruh kepala desa segera melaporkan kejadian bencana yang terjadi di desanya disertai dokumentasi agar segera dilaporkan ke pemerintah daerah.

Menurutnya, para kepala desa perlu melaporkan kejadian bencana maupun potensi bencana agar pemerintah bisa membuat pemetaan risiko bencana sekaligus segera mengambil langkah penanganan apabila terjadi bencana.

“Apalagi cuaca saat ini sedang buruk, hujan deras masih terus terjadi, kita arahkan semua desa bisa membuat laporan bencana disertai dokumentasi agar bisa terdata. Tidak bisa dengar dari orang, harus punya data dan dokumentasi agar bisa ditindaklanjuti,” ucapnya.

Kepala Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Seram bagian Barat Thomas Wattimena juga membenarkan adanya sejumlah rumah warga termasuk sekolah yang rusak akibat banjir dan longsor di desa tersebut.

Ia menuturkan, tim BPBD saat sedang meninjau sejumlah dusun yang terdampak dan telah melaporkan hal itu kepada instansi berwenang.

“Tim sedang turun untuk mendata rumah rusak, dan tadi juga kita sudah rapat dengan Pak Bupati. Nanti juga dari dinas perumahan dan dinas pendidikan akan cek ke lapangan sesuai kewenangan mereka,” ungkapnya. 

https://regional.kompas.com/read/2022/08/01/154842878/banjir-dan-longsor-di-seram-bagian-barat-rumah-hingga-sekolah-rusak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke