Salin Artikel

Desa Welora di Maluku Barat Daya, Destinasi Wisata Idola Turis Asing yang Dikembangkan Masyarakat

Desa yang terletak di Kecamatan Dawelor Dawera itu merupakan salah satu desa wisata di Maluku Barat Daya.

Bupati Maluku Barat Daya Benyamin Thomas Noach mengatakan, masyarakat Desa Welora sadar dengan potensi wisata yang ada di wilayah itu.

"Welora itu masyarakat kembangkan sendiri. Dulu ceritanya ada turis asing nyasar di situ. Dia diving (menyelam), ternyata bagus," kata Benyamin saat berbincang di Kantor Kompas.com, Jakarta, Kamis (28/7/2022).

Setelah itu, turis asing dari Australia berdatangan ke Desa Welora yang memiliki pantai dengan pemandangan alam bawah laut yang indah itu.

Benyamin mengatakan, Desa Wisata Welora memiliki jarak sekitar 150 mill dari pusat Kabupaten Maluku Barat Daya. Desa itu terletak di sebelah timur Kabupaten Maluku Barat Daya.

Akses menuju Desa Wisata Welora bisa ditempuh menggunakan kapal cepat dari Tiakur, Kecamatan Moa Lokar, yang merupakan ibu kota Kabupaten Maluku Barat Daya.

Waktu tempuh dari Tiakur menuju Desa Wisata Welora memakan waktu sekitar tujuh jam menggunakan kapal cepat.

Kesadaran masyarakat mengelola wisata

Benyamin menjelaskan, setelah Desa Welora ramai dikunjungi turis asing, khususnya dari Australia, masyarakat mulai menyadari potensi yang dimiliki desanya.

"Masyarakat welcome sekali, mereka sudah paham, untuk wisata bisa masuk itu terutama kebersihan," kata Benyamin.

Bahkan, kata Benyamin, masyarakat desa sepakat tak boleh sembarangan menangkap ikan.

"Bahkan untuk konsumsi, hanya di titik tertentu yang boleh diambil. Karena orang (turis) ke situ ingin lihat ikan," kata Benyamin.

Untuk menarik kunjungan turis, masyarakat juga menyediakan kamar di rumah mereka sebagai penginapan. Benyamin menambahkan, pemerintah kabupaten pun membantu masyarakat untuk menyediakan tempat yang layak bagi turis.

"Turis itu kan yang penting bagi mereka kamar bersih dan toilet bersih," kata dia.

Benyamin enggan Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya disebut ikut mengelola desa wisata. Menurutnya, masyarakat sudah memiliki inisiatif mengembangkan pariwisata di desa mereka.

"Jadi kita bantu karena mereka sudah inisiatif, kita bantu pelatihan," kata Benyamin.

Pelatihan yang diberikan kepada masyarakat mulai dari memasak atau pengolahan makanan hingga bahasa Inggris.

"Kita kirim guru bahasa Inggris, bukan untuk mengajarkan gramaar, tapi frasa saja. Menyapa selamat pagi, percakapan dalam jual beli, nanti mereka akan bisa dan terbiasa," kata Benyamin.

Benyamin juga meminta Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) memberikan pelatihan untuk meningkatkan pelayanan terhadap turis.

Pelatihan itu seperti cara menata meja makan dan cara menata kamar untuk tamu.

"Pembangunan pariwisata harus dirasakan masyarakat, makanya izin hotel bintang belum kita kasih izin, kita kasih masyarakat kembangkan mereka punya rumah untuk penginapan, biar mereka dapat langsung," jelas Benyamin.

Selain berbagai pelatihan, Benyamin juga rutin mendaftarkan sejumlah desa dan potensi wisata di Maluku Barat Daya dalam lomba pariwisata.

Untuk meningkatkan kunjungan turis, Pemkab Maluku Barat Daya juga bekerja sama dengan sejumlah travel agent.

Mereka memasukkan destinasi di Maluku Barat Daya dalam paket kunjungan wisata Bali-Raja Ampat yang biasa ditempuh turis dengan kapal.

"Kita kerja sama dengan travel, kita masukkan MBD (Maluku Barat Daya) dalam paket pariwisata (kapal) Bali ke Raja Ampat. Karena memang transportasi langsung belum ada," kata Benyamin.

https://regional.kompas.com/read/2022/07/29/171419178/desa-welora-di-maluku-barat-daya-destinasi-wisata-idola-turis-asing-yang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke