Salin Artikel

Ada Wacana Anak SD Banyumas Masuk 5 Hari, Anggota DPRD: Anak Sekolah Itu Bukan Orang Kerja

Mustofa yang menjabat sebagai Ketua Komisi IV DPRD Banyumas ini menyatakan tidak sepakat dengan rencana tersebut.

"Anak sekolah itu bukan orang kerja. Proses pendidikan jangan lima hari kerja, tetap enam hari," tegas Mustofa kepada wartawan, Kamis (28/7/2022).

Menurut Mustofa, rencana tersebut bertentangan dengan semangat pembelajaran, karena tidak efektif dan berpengaruh terhadap proses belajar siswa.

"Setelah pukul 13.00 WIB ke atas sudah tidak jelas proses pembelajarannya," ujar Mustofa. Hal senada disampaikan Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa DPRD Banyumas, Imam Afhas.

Afhas dengan tegas menolak rencana tersebut. Pasalnya penambahan jam belajar akan membuat kondisi fisik anak kelelahan.

"Yang sudah terbiasa mengaji di TPQ setelah pulang sekolah akan kelelahan. Kegiatan pendidikan keagamaan di TPQ jadi tidak bisa," kata Afhas.

Kondisi itu, menurut Afhas, akan berdampak negatif terhadap perkembangan anak, karena minim mendapatkan pendidikan agama.

"Ini akan memberikan dampak negatif bagi anak-anak nantinya, karena bagaimanapun pendidikan agama itu penting," ujar Afhas.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas akan melakukan uji coba penerapan lima hari sekolah bagi siswa SDN.

Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan, uji coba rencananya akan diberlakukan selama tiga bulan mulai dari tanggal 1 Agustus mendatang.

"Dengan pertimbangan supaya lebih efektif lagi sistem belajar mengajar maka mulai 1 Agustus akan diuji coba belajar lima hari," kata Husein kepada wartawan, Kamis (28/7/2022).

https://regional.kompas.com/read/2022/07/28/133229278/ada-wacana-anak-sd-banyumas-masuk-5-hari-anggota-dprd-anak-sekolah-itu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke