Salin Artikel

9 Korban Kecelakaan Odong-odong Masih Dirawat di RS, Satu Balita Kritis

Wakil Direktur RS Hermina dr. Dedi Mardiko mengatakan, sejak hari pertama kejadian pihaknya menangani sebanyak 24 korban kecelakaan.

Dari 24 orang itu, 15 di antaranya sudah diperbolehkan pulang. Sedangkan sembilan orang lainnya masih dirawat intensif. Mereka terdiri dari enam anak-anak dan tiga dewasa.

"Dari sembilan korban yang masih dirawat itu tujuh mengalami luka berat, dua itu luka ringan tapi tetap harus kita rawat," kata Dedi di Rumah Sakit Hermina, Rabu (27/7/2022).

Dikatakan Dedi, sebagian korban yang masih dirawat mengalami luka di kepala dengan tingkatan berat sampai cedera kepala sedang.

Namun, terdapat juga beberapa luka di paha sampai ada yang mengalami patah tulang.

Bahkan, Dedi menyebutkan satu orang korban mengalami kritis yakni seorang balita berusia 2 tahun 8 bulan.

"Korban ada yang kritis masih satu dan itu anak-anak, dan ini sedang dilakukan penanganan lebih lanjut. Ya mohon doanya agar kondisinya bisa membaik," ujar Dedi.

Pihak rumah sakit mengerahkan tim dokter untuk menangani para korban selama mendapatkan perawatan.

Tim dokter yang dikerahkan  terdiri dari dokter bedah saraf, bedah ortopedi, bedah anak, bedah umum, dokter anastesi dan dokter spesialis anak.

"Nanti kita akan lakukan pendampingan psikologis kepada semua pasien karena trauma," tandasnya.


Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, untuk biaya perawatan para korban aecara teknis sudah ditanggung  oleh Jasa Raharja.

"Ada hal-hal lain diluar itu kita sedang komunikasikan karena ini musibah mendadak. Jadi kita perlu menyusun hal-hal secara teknis," kata Muktabar usai menjenguk korban di RS Hermina.

Dia memastikan, Pemprov Banten akan memberikan bantuan kepada para korban kecelakaan untuk meringankan beban keluarga yang ditinggalkan.

"Provinsi juga akan memperhatikan secara sungguh-sungguh apa-apa perkembangannya sesuai dengan last minute situasi," ujar dia.

https://regional.kompas.com/read/2022/07/27/184124078/9-korban-kecelakaan-odong-odong-masih-dirawat-di-rs-satu-balita-kritis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke