Salin Artikel

Tolak Wacana Regrouping, Wali Murid SDN Gunung Teges Purworejo Ancam Mogok Sekolah

Diketahui, Pemerintah Kabupaten Purworejo berencana akan melakukan regrouping sekolah tersebut dikarenakan kekurangan siswa. SDN Gunung Teges direncanakan akan digabung dengan SDN Sukogelap.

Kekecewaan dan ancaman mogok sekolah itu disampaikan puluhan wali murid saat musyawarah dengan Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Purworejo, Tunaryo di balai desa setempat, Selasa (26/7/2022) sore.

“Anak-anak kami tidak mau jika harus belajar di sekolah lain. Seandainya SDN Gunung Teges nanti benar-benar digabung dengan sekolah mana pun, maka (anak) kami akan mogok belajar," tegas wali murid SDN Gunung Teges, Bandiyono, saat menyampaikan aspirasi.

Menurutnya, orangtua siswa punya alasan kuat menolak regrouping. Salah satunya, faktor jarak tempuh dengan sekolah terdekat yakni SDN di Desa Sukogelap, kurang lebih sejauh 2,5 kilometer. Ada pun jarak SDN Gunung Teges dengan SDN Purbayan mencapai tiga kilometer.

“Belum lagi medannya perbukitan, bukan daerah datar dan ada 'bulak' atau jalan lewat kebun yang tidak ada permukimannya. Maka kami tidak berani melepaskan anak untuk berangkat sekolah sendirian,” terangnya.

Wali murid lainnya, Rostiyani menambahkan, faktor ekonomi juga menjadi pertimbangan mereka menolak rencana regrouping. Baginya, regrouping akan berdampak secara ekonomi bagi para wali murid yang sehari-hari bekerja sebagai petani.

Rostiyani mengatakan, akan cukup kerepotan bila harus antar jemput anak sekolah mengingat pekerjaan mereka yang mengharuskan berangkat pagi dan pulang menjelang sore.

“Lare-lare mboten karep sekolah nek mboten teng Gunung Teges, (anak-anak tidak mau jika harus sekolah di luar Desa Gunung Teges),” katanya.

Kepala Desa Gunung Teges Misno Saputro mengemukakan, SK penggabungan SDN Gunung Teges dengan SDN Sukogelap turun pada 6 Juni 2022. Namun salinan SK tersebut baru sampai diterimanya sekitar seminggu terakhir.

“Tapi sudah sejak beberapa bulan terakhir kami resah dengan wacana regrouping. Dan kami (Pemdes) sudah berusaha untuk menyuarakan penolakan kepada dinas, tapi kami diminta untuk baca regulasi,” katanya.

Menanggapi hal itu, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Purworejo, Tunaryo meminta agar pemerintah melakukan kaji ulang terkait rencana regrouping SDN Gunung Teges.

Ia mengungkapkan, alasan warga melakukan penolakan cukup logis, apalagi mengingat jarak tempuh yang cukup jauh dan medan yang dilalui cukup sulit.

“Aspirasi masyarakat tentunya akan kita kawal. Ini harus dikaji ulang. Jangan sampai anak-anak yang sedang semangat-semangatnya belajar akhirnya tidak mau sekolah karena sekolahnya di-regrouping. Dan jangan sampai karena regrouping ini, justru akan menyebabkan angka putus sekolah di Desa Gunung Teges,” tandasnya melalui keterangan resmi yang diterima Rabu (27/7/2022).

https://regional.kompas.com/read/2022/07/27/175818578/tolak-wacana-regrouping-wali-murid-sdn-gunung-teges-purworejo-ancam-mogok

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke