Salin Artikel

Sidang Korupsi Dana KONI Padang, Hakim Tolak Eksepsi Terdakwa soal Hanya Ikuti Perintah

Alasan terdakwa Agus Suardi diperintah Mahyeldi selaku Ketua Umum Persatuan Sepakbola Padang sehingga tidak bisa didakwa sudah masuk dalam materi perkara yang harus diperiksa.

"Karena sudah masuk dalam materi perkara yang harus diperiksa maka keberatan terdakwa tidak dapat diterima," kata Ketua Majelis Hakim Juandra yang membacakan putusan sela di PN Padang, Senin (25/7/2022).

Kemudian majelis hakim juga tidak dapat menerima keberatan terdakwa yang menyebutkan alasan surat dakwaan yang disusun Jaksa Penuntut Umum (JPU) tidak cermat dan tidak jelas.

Dengan tidak diterimanya eksepsi atau keberatan terdakwa maka majelis hakim memerintahkan JPU untuk melanjutkan perkara.

"Menangguhkan biaya perkara hingga adanya putusan hakim," kata Juandra.

Dalam sidang itu, majelis hakim juga tidak dapat menerima eksepsi dari dua terdakwa lainnya, Nazar dan Davidson.

"Sidang dilanjutkan pada Senin (1/8/2022) dengan agenda keterangan saksi," kata Juandra.

Sebelumnya diberitakan, Terdakwa kasus dugaan korupsi dana Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Padang, Sumatera Barat Agus Suardi menyebut nama mantan Ketua Umum Persatuan Sepakbola Padang, Mahyeldi dalam sidang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Pengadilan Negeri Padang, Jumat (15/7/2022).

Mahyeldi yang saat ini merupakan Gubernur Sumbar itu disebut sebagai orang yang memerintahkan penggunaan dana KONI Padang untuk klub sepakbola PSP.

"Terdakwa Agus Suardi diperintahkan Mahyeldi yang saat itu merupakan Ketua PSP," kata Kuasa Hukum Agus Suardi, Yohannas Permana yang membacakan eksepsi dalam dalam sidang itu.


Yohannas mengatakan terdakwa Agus Suardi yang juga merupakan bendahara PSP Padang sudah pernah menanyakan nomenklatur dana PSP tersebut.

Namun, dana sebesar Rp 500 juta itu ternyata dititip di anggaran KONI Padang.

Selain Mahyeldi, Yohannas juga menyebut nama mantan Kepala Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Padang, Andri Yulika.

Agus Suardi sudah pernah berkonsultasi soal dana tersebut, namun tetap disebutkan dititipkan dalam anggaran KONI Padang.

Menurut Yohannas, karena kliennya hanya sebagai orang yang diperintahkan dan menjalankan tugas maka tidak dapat dipersalahkan.

"Dengan ini kita memohon kepada Yang Mulia agar dapat membebaskan klien kami dalam perkara ini," kata Yohannas sambil menutup pembacaan eksepsinya.

Seperti diketahui, Kejari Padang telah menyidik kasus dugaan korupsi dana KONI Padang periode 2018-2020.

Kejari menemukan kerugian negara Rp 3 miliar lebih dan telah menetapkan tiga tersangka.

Selain Agus Suardi juga ditetapkan Davidson dan Nazar yang merupakan pengurus KONI Padang zaman itu.

https://regional.kompas.com/read/2022/07/25/170451578/sidang-korupsi-dana-koni-padang-hakim-tolak-eksepsi-terdakwa-soal-hanya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke