Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Identitas Penembak Istri Anggota TNI Diketahui | Seserahan Nikah Senilai Rp 200 Juta

KOMPAS.com - Soal kasus penembakan istri anggota TNI di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), aparat mengaku telah mengantongi identitas para pelaku.

Aparat gabungan dari polisi dan TNI kini sedang memburu keempat pelaku.

Selain itu, aparat meminta agar pelaku menyerahkan diri.

Berita lainnya, seorang pria di Kabupaten Tuban, Jawa Timur (Jatim), bernama Abdul Kohar alias Eko (25), memberikan seserahan nikah kepada calon istrinya berupa barang senilai ratusan juta rupiah.

Seserahan itu diberikan kepada pengantin wanita sebelum Eko melangsungkan akad nikah dengan Endang Ermawati (19).

Saking banyaknya, seserahan itu harus diangkut menggunakan delapan unit mobil pikap.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca di Kompas.com pada Kamis (21/7/2022).

Aparat gabungan dari polisi dan TNI mengaku telah mengantongi identitas penembak istri TNI di Kota Semarang.

"Identitas paku sudah kita ketahui," ujar Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Semarang Kombes Pol Irawan Anwar, Kamis.

Saat ditanya soal kapan penangkapan dilangsungkan, Irawan mengatakan bahwa itu hanya persoalan waktu.

"Selama ini mereka sedang bersembunyi, hanya itu kesempatannya," ucapnya.

Di samping itu, Irawan juga meminta agar pelaku menyerahkan diri.

Baca selengkapnya: Aparat Kantongi Identitas Penembak Istri Anggota TNI di Semarang, Minta Pelaku Menyerahkan Diri

Jelang pernikahannya dengan Endang Ermawati (19), Abdul Kohar alias Eko (25) bikin heboh lantaran memberikan seserahan senilai Rp 200 juta.

Saking banyaknya seserahan yang diberikan, Eko harus mengangkut seserahan itu menggunakan delapan mobil pikap.

Seserahan yang diberikan kepada sang calon istri berupa seekor sapi seharga Rp 36 juta, perhiasan emas seberat 3 ons, padi satu mobil pikap penuh, serta beras dan jagung sekitar 3 ton lebih.

Menurut keluarga Endang, Juanto, pemberian seserahan nikah tersebut sudah menjadi tradisi dari pihak keluarga kedua calon mempelai.

"Jadi, tidak ada paksaan sebetulnya. Kebetulan keluarga dari kedua mempelai termasuk orang mampu sehingga seserahannya juga banyak," ungkapnya, Rabu (20/7/2022).

Baca selengkapnya: Heboh soal Pria di Tuban Beri Seserahan Nikah Senilai Rp 200 Juta, Ada Emas hingga Sapi, Diangkut Pakai 8 Pikap

Seorang bocah sekolah dasar di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar), meninggal dunia akibat depresi usai mengalami perundungan.

Sebelumnya, korban berusia 11 tahun itu dipaksa menyetubuhi kucing oleh teman-temannya. Pelaku juga merekam detik-detik korban melakukan perbuatan tersebut.

Video itu akhirnya tersebar hingga membuat korban depresi.

"Sepekan sebelum meninggal dunia, rekaman itu menyebar dan (dia) di-bully teman-temannya semakin menjadi-jadi. Anak saya jadi malu, tak mau makan minum, melamun terus sampai dibawa ke rumah sakit dan meninggal saat perawatan," tutur ibu korban, T (39), Rabu.

Tak hanya dirundung, korban juga mengaku ke ibunya bahwa sering dipukuli oleh teman-temannya.

Baca selengkapnya: Cerita Pilu Bocah SD di Tasikmalaya Dipaksa Setubuhi Kucing dan Meninggal Saat Perawatan, Ibu Korban Ungkap Hal Ini

Seorang satpam tewas usai tertimpa pagar dalam demonstrasi di depan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Kamis siang.

Demonstrasi itu berakhir ricuh hingga mengakibatkan dua orang satpam tertimpa pagar. Salah satu korban meninggal dunia.

Peristiwa tersebut bermula saat mahasiswa memaksa masuk ke dalam gedung Kejari, tetapi dihalau oleh petugas keamanan.

Mahasiswa lantas berupaya mendobrak pintu pagar hingga roboh. Dua orang satpam yang berjaga, tertimpa pagar.

“Yang lain akan kami sampaikan perkembangan kesehatannya. Kami dapat informasi dari dokter yang menangani menyatakan bahwa salah satu satpam kami atas nama Aziz menjadi korban tertimpa pagar ini, dan sekarang meninggal dunia,” jelas Kepala Kejari Palopo Agus Riyanto.

Baca selengkapnya: Mahasiswa Dobrak Pagar Kejari Palopo hingga Roboh, 2 Satpam Tertimpa, 1 Tewas

Seorang mantan anggota TNI, Yotam Bugiangge, yang kabur dari kesatuannya pada Desember 2021, diduga bergabung dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Selain itu, dia juga diduga turut terlibat dalam penyerangan di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, yang menewaskan 11 warga.

"Memang benar ada laporan bekas prajurit TNI ikut bergabung dengan KKB, menyerang warga sipil hingga menewaskan 10 orang di Nogolait, Sabtu (16/7/2022)," terang Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Papua Kombes Faizal Rahmadani, Kamis.

Dulunya, Yotam bertugas di Batalyon Infanteri 756/MWS. Ia kabur saat bertugas jaga di Kompi Senapan C di Senggi, Kabupaten Keerom, Papua.

Yotam kabur sambil membawa sepucuk senjata organik TNI, SS1 V1 kaliber 5,56 mm buatan PT Pindad (Persero).

Baca selengkapnya: Polisi Sebut Bekas Anggota TNI Terlibat Kasus Penyerangan KKB yang Tewaskan 11 Warga Sipil di Nduga

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Semarang, Muchamad Dafi Yusuf; Kontributor Tuban, Hamim; Kontributor Kompas TV Luwu Palopo, Amran Amir | Editor: Robertus Belarminus, Priska Sari Pratiwi, Michael Hangga Wismabrata, Muhamad Syahrial)

https://regional.kompas.com/read/2022/07/22/061500578/-populer-nusantara-identitas-penembak-istri-anggota-tni-diketahui-seserahan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke