Salin Artikel

Menikmati Keberagaman Budaya di Ajang IICF 2022, Ada Rumah Adat hingga Makanan Tradisional

Perwakilan etnis menampilkan pakaian, rumah, dan makanan khas dari daerahnya. Bahkan, pengunjung dapat mencicipi makanan yang disajikan secara gratis dan melihat pertunjukkan tari dan musik.

Himpunan Mahasiswa dan Pelajar Papua Barat (Himppar) membangun tiruan rumah adat Honai dari kayu dan atap jerami. Di depannya, berdiri dua pasang mahasiswa yang memakai baju adat Papua berupa cawat dan koteka lengkap dengan aksesorisnya.

Sementara Persatuan Warga Sumba di Salatiga (Perwasus) menampilkan miniatur rumah adat lengkap dengan kepala kerbau pada stand mereka.

Jordan dan Agia, mahasiswa yang menjadi ikon etnis ini menjelaskan bahwa banyaknya tanduk kerbau melambangkan status sosial dari pemilik rumah tersebut.

"Dalam budaya kami, semakin banyak tanduk kerbau yang dipajang di depan rumah seseorang, diartikan dengan semakin tingginya status sosial seseorang," ujar Jordan, Rabu (20/7/2022).

Ketua Panitia IICF UKSW, Viola Naduma Eirene mengatakan tujuan kegiatan ini memperkenalkan budaya di Indonesia kepada mahasiswa dan masyarakat.

"IICF tahun ini lebih meriah dari tahun-tahun sebelumnya karena para pengunjung dapat merasakan euforia keberagaman budaya,” ucapnya di lapangan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga.

Dia berharap dengan tema Akulah Elemen Budaya dapat menyadarkan bahwa generasi muda harus berbangga menjadi bagian bangsa yang kaya akan budaya ini.

"Keberagaman budaya ini adalah kekuatan Indonesia yang harus dijaga semua etnis," paparnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/07/21/053900178/menikmati-keberagaman-budaya-di-ajang-iicf-2022-ada-rumah-adat-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke