Salin Artikel

1 Kelurahan dan 2 Desa di Nunukan Tidak Terjangkau PPDB Zonasi, Disdikbud Kaltara Siapkan Solusi

Masalah jarak yang terlalu jauh dari lokasi SMAN 1 ataupun SMAN 2 Nunukan, membuat para pelajar lulusan SMP di Kelurahan Nunukan Barat, Desa Binusan dan Desa Binusan Dalam, tidak bisa tertampung PPDB.

Kepala Disdikbud Kaltara, Teguh Henry Susanto mengatakan, permasalahan tersebut telah dirapatkan dengan UPT Disdikbud Kaltara di Nunukan.

Ada sejumlah solusi yang telah dirumuskan. Di antaranya, membuka rombongan belajar (rombel) baru untuk mengakomodir para pelajar dari wilayah tersebut.

"Misalnya ada sekolah dengan delapan kelas, kita alokasikan tujuh kelas untuk kuota inti, dan satu kelas kita peruntukkan untuk mengakomodir pelajar di wilayah di luar zonasi itu. Modelnya system blok," ujarnya, dihubungi, Senin (18/7/2022).

Teguh tidak membantah, kasus ini, menjadi persoalan rutin di Nunukan dan butuh solusi segera.

Disdikbud Kaltara, juga tengah melakukan pemetaan terkait jumlah lulusan SMP di tiga wilayah tersebut. Langkah ini dilakukan untuk merumuskan solusi tepat, agar kasus pelajar tidak tertampung PPDB, tidak terus menerus terjadi setiap tahun.

"Kondisinya memang agak sulit. Di SMAN I, lahannya sudah tidak ada. Begitu pula SMAN 2 Nunukan. Di wilayah itu, hanya ada SMK. Seandainya masyarakat mau saja memasukkan anaknya ke SMK tidak ada masalah sebenarnya,’’ ujarnya.

Persoalan pola pikir masyarakat di wilayah luar zonasi PPDB di Nunukan, kata Teguh, menjadi tugas berat bagi Disdikbud Kaltara. Menurutnya, masyarakat masih banyak yang beranggapan bahwa masuk SMK akan sulit melanjutkan ke jenjang kuliah.

Padahal, baik SMA maupun SMK, tidak menghalangi untuk meneruskan ke bangku kuliah.

"SMK dibuat memang pertimbangannya agar anak anak bisa segera bekerja saat lulus, sehingga mengurangi pengangguran. Hanya saja yang terjadi, mereka cenderung memilih SMA, sehingga memang ini menjadi pemikiran kami kedepannya," kata Teguh.

Dia mengungkaokan membuka kelas baru, sebenarnya bisa dilakukan di SMAN 1 Nunukan Selatan. Hanya saja, jaraknya sangat jauh, sehingga akan menimbulkan masalah baru nantinya.

Teguh menegaskan, jika hasil pemetaan nantinya, ada lulusan SMP dengan jumlah minimal 60 anak, maka ada jalan untuk mengusulkan dua rombel di lokasi tersebut.

"Ada solusi lain bagi pelajar Nunukan yang berada jauh dari SMA. Kita akan upayakan transportasi seperti bus sekolah. Itu beberapa solusi yang sementara kita usahakan, tapi kita masih mencari formula tepat untuk solusi paling baik dari masalah ini," kata Teguh.

Sebelumnya, Kepala Kantor Cabang Disdikbud Kaltara di Nunukan, Warsito, mengeluhkan banyaknya protes masyarakat dari Kelurahan Nunukan Barat, Desa Binusan dan Desa Binusan Dalam.

Dia mengatakan banyak orangtua yang mempertanyakan anak-anak mereka tidak bisa tertampung dalam PPDB akibat jarak yang terlalu jauh. Menurut Warsito, persoalan ini, sudah seringkali disampaikan dalam sejumlah forum rapat yang dihadiri para stakeholder.

Namun ternyata, perkara ini masih saja belum memiliki solusi. Padahal, setiap tahunnya, kasus ini selalu menjadi masalah dan selalu dipertanyakan masyarakat.

‘’Saya tawarkan usulan untuk meminjam kelas SMP di wilayah itu. karena memang tidak ada sekolah SMA di areal yang saya sebut. Beruntung ada SMK, sehingga anak anak itu, sekolah di SMK semua,’’katanya.

Terkait masalah ini, Warsito mengaku akan terus berusaha memperjuangkannya, sampai ada solusi bagi warga Nunukan yang tinggal di Kelurahan Nunukan Barat, Desa Binusan dan Desa Binusan Dalam.

https://regional.kompas.com/read/2022/07/18/232519678/1-kelurahan-dan-2-desa-di-nunukan-tidak-terjangkau-ppdb-zonasi-disdikbud

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke