Saat ditemui Kompas.com, Rusmidi (55) pemilik sekaligus sopir mobil angkot tersebut ternyata benar-benar menggratiskan tumpangan setiap Jumat.
Warga Kelurahan Purwoyoso RT 7 RW 1, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang itu ternyata sudah menggratiskan tumpangan setiap Jumat lebih dari tiga tahun yang lalu.
Salah satu alasan Rusmidi tetap menggratiskan tumpangan setiap Jumat sampai saat ini dikarena wasiat almarhumah istrinya.
Pesan itulah yang dia pegang sampai sekarang. Dia bertekad akan melakukan hal seperti itu selama dia masih hidup dan sehat.
"Ini memang salah satu wasiat istri agar tetap melanjutkan gratis setiap Jumat sebelum dia meninggal," katanya kepada Kompas.com, Rabu (6/7/2022).
Dia menceritakan, awalnya dia hanya menggratiskan biaya penumpang setiap sebulan sekali di tahun pertama, yaitu di Jumat Kliwon.
"Itu awal-awal memang satu bulan satu sekali," ucapnya sembari mengelap kaca mobil.
Namun, dia berpikir jika waktu satu bulan merupakan waktu yang cukup lama. Sejak saat itu, dia memutuskan untuk menggratiskan penumpang satu minggu sekali.
"Akhirnya saya pilih hari Jumat itu. Ini kalau dihitung sudah lima tahun," imbuhnya.
Selain menggratiskan penumpang setiap Jumat, dia juga tak memasang tarif bagi penumpang disabilitas alias bayar seikhlasnya setiap hari.
Jika mempunyai rezeki berlebih, Rusmidi juga membawa makanan yang diberikan kepada penumpang dan beberapa orang yang membutuhkan di jalan.
"Saya kebanyakan tumpangannya itu orang pabrik. Kadang-kadang berangkatnya pagi tak sempat sarapan," katanya.
Saat ini, yang menggantikan istrinya adalah anak perempuannya. Anaknya itu bertugas menyiapkan makanan setiap Jumat yang akan dibawa oleh Rusmidi.
"Anak perempuan saya yang menyiapkan. Jadi bagi tugas," imbuhnya.
Tak pernah rugi
Meski sudah melakukan gerakan sosial selama lima tahun, dia mengaku tak pernah rugi. Menurutnya, rezeki sudah diatur oleh Tuhan.
"Kami tak hanya cari rezeki namun berkah dari Allah," paparnya.
Menurutnya, penumpang angkutannya merupakan warga kelas menengah ke bawah seperti pekerja pabrik, pedagang keliling, buruh dan lainnya.
Diakuinya, para penumpang merasa senang meski banyak pula yang bertanya dengan naik angkutan gratis itu.
Bahkan, mereka enggan memanfaatkan fasilitas naik angkutan gratis tersebut sehingga memaksa tetap membayar.
"Mereka takut saya rugi tapi dengan sekuat hati saya tolak. Itu sudah rezeki mereka," katanya.
Dia menjelaskan, sehari bisa empat rit bawa penumpang. Total pendapatan kotor Rp 250.000. Dia tak perlu setoran lantaran angkutan itu miliknya pribadi yang dibelinya dari hasil tabungan dan nyicil.
"Pendapatan hariannya itu otomatis tak diperolehnya di hari Jumat," ucapnya.
https://regional.kompas.com/read/2022/07/06/205858378/karena-wasiat-istri-rusmidi-gratiskan-dan-beri-makanan-ke-penumpang-angkot