Salin Artikel

Miliki Populasi Sapi Terbesar di Jateng, Blora Genjot Vaksinasi PMK

BLORA, KOMPAS.com - Penyebaran virus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Kabupaten Blora, Jawa Tengah menjadi perhatian serius bagi pemerintah setempat.

Sebab, wilayah yang terkenal dengan hutan jatinya ini mempunyai jumlah sapi sekitar 275.741 ekor atau salah satu populasi penghasil sapi terbesar di Jawa Tengah.

Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati dalam rapat paripurna pembahasan rancangan peraturan daerah (raperda) tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2021, Senin (4/7/2022) lalu di kantor DPRD, mengatakan pihaknya telah menyiapkan anggaran untuk menghadapi wabah PMK.

Perempuan yang akrab disapa Etik itu menjelaskan pada tahap pertama telah tersedia 11.000 vaksin dan saat ini sedang dalam proses pendistribusian kepada hewan ternak sapi.

"Untuk mencegah makin meluasnya wabah PMK ini, untuk tahap kedua akan disediakan 14.000 vaksin PMK, sehingga diharapkan herd imunity bisa tercapai," kata dia.

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan (Kabid Keswan DP4) Kabupaten Blora, Tejo Yuwono menyebut sampai saat ini lebih dari 1.000 ekor sapi telah divaksin.

"Sasaran vaksin utamanya sapi sehat, kemudian yang induk atau anak. Kalau bunting juga kita vaksin, kalau misal peternak sapinya bunting muda enggak berani risiko ya kita tidak paksakan," ucap Tejo saat ditemui wartawan di kantornya, Selasa (5/7/2022).

Pria yang berprofesi sebagai dokter hewan itu menjelaskan, jelang Idul Adha ini, percepatan vaksinasi PMK terus digenjot.

Sebanyak 30 tim atau 90 orang telah diterjunkan ke 16 kecamatan yang ada di Kabupaten Blora untuk percepatan vaksinasi PMK.

"Kalau target sebenarnya satu tim 100 ekor," ujar lulusan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gajah Mada tersebut.

Pihaknya juga tidak menutup diri apabila ada pihak-pihak lain seperti penyuluh, sukarelawan ataupun mahasiswa KKN yang ingin membantu mengentaskan wabah PMK yang kian merebak.

Eks Kepala UPT Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) itu tak henti-hentinya mengingatkan kepada para peternak untuk tidak cemas dengan penyebaran wabah PMK.

"Masyarakat tidak harus takut karena penyakit ini tidak mematikan, yang mematikan itu sebenarnya PMK menyerang mulut dan kuku, jadi hewan ternak tersebut cenderung enggak mau makan, nah ini harus kita loloh (paksa makan) biar enggak lambungnya kosong, harapannya tidak sampai kembung," terang dia.

https://regional.kompas.com/read/2022/07/06/093030778/miliki-populasi-sapi-terbesar-di-jateng-blora-genjot-vaksinasi-pmk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke