Salin Artikel

98 Rumah Warga di Kabupaten TTS Rusak akibat Longsor dan Banjir

Bupati TTS Egusem Pieter Tahun mengatakan, 98 rumah warga yang rusak itu akibat angin, longsor, dan banjir.

"Puluhan rumah warga yang rusak itu berada di wilayah Selatan dan Timur Kabupaten TTS," ujar Egusem, kepada Kompas.com, Selasa (5/7/2022).

Menurut Egusem, pihaknya belum mendata secara detail lokasi desa dan kecamatan puluhan rumah tersebut.

Egusemm menambahkan, staf dari sejumlah instansi terkait sedang menuju lokasi untuk melakukan pendataan.

Sejauh ini, data pasti yang dimiliki Egusem adalah 35 rumahw arga rusak di Desa Belle, Kecamatan Kie.

Namun, kata dia, jumlah 98 rumah yang rusak itu masih data sementara.

"Hampir semua lokasi belum terjangkau karena masih hujan dan banyak jalan yang longsor dan licin," ungkap Egusem.

Egusem akan menyampaikan perkembangan rumah warga yang rusak, setelah semua berhasil didata.

Sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di Kabupaten TTS sejak Selasa (28/6/2022), menyebabkan tiga warga setempat terseret banjir.

Satu warga Adrison Ngedo (13) asal Desa Netutnana, Kecamatan Amanatun Selatan, TTS, ditemukan tewas di Desa Nunkolo, Kecamatan Nunkolo, TTS, Minggu (3/7/2022) petang. Dia terseret banjir sejauh 18 kilometer.

Kemudian dua warga lainnya Foni Kase (17) dan Desi Kase (14), kakak beradik asal Desa Fotilo, Kecamatan Amanatun Utara, yang terseret banjir pada Minggu (3/7/2022). Foni ditemukan tewas hari itu juga, sedangkan Desi masih hilang sampai saat ini.

Banjir di wilayah TTS juga membuat Jembatan Boking di Kecamatan Boking, putus sejak Kamis (30/6/2022) sore.

https://regional.kompas.com/read/2022/07/05/111839778/98-rumah-warga-di-kabupaten-tts-rusak-akibat-longsor-dan-banjir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke