Salin Artikel

Kisah Kurman, Pria Asal Adonara Ubah Karung Goni Bekas Jadi Tas Kekinian

Sebagai pelengkap, aksesoris tak perlu mahal dan mewah. Aksesoris bisa dibuat dari bahan sederhana, termasuk barang bekas.

Seperti yang dilakukan Al Israh Kurman, warga Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kurman sukses menekuni usaha daur ulang sampah karung goni menjadi tas multifungsi, termasuk dijadikan aksesoris.

Pria 30 tahun ini mengembangkan usahanya yang diberi merek Al Israh Hope.

Kurman menjelaskan, produk tas goni Al Israh Hope termasuk jenis quilted shoulder bag (tas bahu berlapis) dengan motif jahitan diagonal yang bisa digunakan kapan dan di mana saja.

“Tas ini bisa kita kenakan saat pergi pesta pernikahan, makan malam bersama teman, berwisata, acara keluarga ataupun kegiatan lain,” ujar Kurman saat berbincang, Minggu (3/7/2022).

Kurman menuturkan, mulai menjalani usahanya sejak 2020, ketika pandemi Covid-19 memuncak.

Awalnya hanya dibuat untuk kebutuhan pribadi, tetapi belakangan bayak orang tertarik dan jadi pelanggan.

“Lambat laun justru banyak yang pesan untuk dicoba. Ini sangat luar biasa,” ujarnya.

Kurman mengatakan, mengenakan tas produk Al Israh Hope akan terlihat lebih simpel, elegan, santai, dan natural. Ditambah, produk ini mudah dibawa.

“Ini tas yang serba guna sangat dibutuhkan dan wajib dimiliki. Artinya bisa berfungsi untuk menyimpan apa saja. Bersifat fleksibel sesuai kebutuhan. Dan cocok untuk aktivitas dan fashion apa saja,” katanya.

Untuk memenuhi permintaan konsumen, ia juga mengembangkan beberapa produk, seperti tas tote bag goni, tas mini goni, dan bingkai atau alas foto.


Semua produk yang dipasarkan dijual sesuai ukuran. Untuk yang paling kecil dibanderol harga Rp 50.000, tetapi yang besar bisa ratusan ribu rupiah.

“Bisa juga ditawar sih. Pokoknya satu bulan lumayan, yang penting kita kerja halal,” ujarnya.

Kurman menambahkan, produk itu dibuat berangkat dari kepeduliannya akan sampah. Ia berharap anak muda lainnya bisa lebih kreatif memanfaatkan barang bekas dan membuka lapangan kerja baru.

“Bangga dengan produk luar daerah boleh. Namun jangan sampai tidak tahu bahwa barang keren ini adalah kreasi anak muda Adonara,” jelasnya.

Kurman mengaku, karung bekas yang menjadi bahan baku pembuatan tas dibeli dari para pemulung.

Sesekali, Kurman mencari karung bekas di sekitar pelabuhan dan tempat pembuangan sampah.

Setelah bahan baku terkumpul, Kurman membersihkan karung tersebut. Bahan baku itu lalu dipotong sesuai ukuran dan dijahit sesuai pola tas yang diminta pelanggan.

"Untuk ukuran yang paling besar dibanderol harga Rp 125.000. Satu bulan omset yang dapat 5 juta sampai 10 juta," ujarnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/07/04/094847478/kisah-kurman-pria-asal-adonara-ubah-karung-goni-bekas-jadi-tas-kekinian

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke