Salin Artikel

Tak Ada Respons dan Dinilai Hoaks, RSUD Jepara Polisikan Akun Twitter @UpWanita

"Sudah kami terima laporannya dari perawat dan RSUD RA Kartini Jepara, salah satunya soal kasus pelanggaran UU ITE. Masih didalami," kata Kasat Reskrim Polres Jepara AKP M Fachrur Rozi saat dihubungi melalui ponsel, Jumat (1/7/2022).

Kabag Humas RSUD RA Kartini Jepara Agus Carda menyampaikan, unggahan akun Twitter @UpWanita yang memicu kegaduhan di kalangan masyarakat secara tak langsung telah mencederai reputasi baik RSUD RA Kartini.

Merujuk hasil investigasi internal, kata Carda, pengakuan akun Twitter @UpWanita yang menjadi korban pelecehan seksual oleh perawat RSUD RA Kartini tidak terbukti.

"Apalagi sejauh ini kami yang sudah mencoba berkomunikasi tidak juga direspons. Silakan saja melapor jika benar jadi korban pelecehan seksual," kata Carda.

Menurut Carda, perawat pria yang dituduhkan oleh akun Twitter @UpWanita itu selama ini bertugas di ruang Kemuning, salah satu bangsal perawatan kelas III RSUD RA Kartini.

Di ruang rawat inap untuk pasien BPJS tersebut, kata dia, mustahil terjadi pelecehan seksual menyusul tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) cenderung penuh.

"Total Ruang Kemuning total 32 bed dan hampir selalu terisi. Ukuran 7 x 7 meter, tiap ruang berisi 7 bed dan pasien ditunggui keluarga," ungkap Carda.

Perawat yang dituduh melakukan pelecehan seksual juga membantah, jika didasarkan klaim investigasi internal.

Si perawat mengeklaim pelecehan seksual tidak pernah dilakukannya baik itu menyasar pasien tersebut maupun pasien lain.

"Yang bersangkutan menyatakan bahwa tidak pernah melakukan sebagaimana yg dituduhkan oleh akun Twitter @UpWanita, kepada pasien tersebut maupun kepada pasien lain," pungkas Carda.

Untuk diketahui, akun Twitter @UpWanita mengejutkan jagat maya setelah pengakuannya menjadi korban pelecehan seksual oknum perawat saat terbaring lemas di bangsal RSUD RA Kartini Jepara.

Dalam postingan yang diunggah pada Minggu (26/6/2022) siang tersebut, wanita si pemilik akun memajang beberapa foto oknum perawat tersebut disertai keterangan dugaan pelecehan seksual yang telah ia alami selama menjalani perawatan di sana.

Nampak dalam narasi yang diposting, akun Twitter @UpWanita mengungkapkan kebencian dan kemarahannya atas perlakuan menyimpang oknum perawat tersebut.

Di tengah trauma, ia pun memberanikan diri berkeluh kesah di media sosial dengan harapan muncul keadilan serta sanksi tegas menyusul indikasi bukan dia saja korbannya.

Hingga Senin (27/6/2022) malam pukul 06.00, postingan tersebut telah 2.959 diretweets, 362 quotes dan 7.342 likes.

https://regional.kompas.com/read/2022/07/01/212417078/tak-ada-respons-dan-dinilai-hoaks-rsud-jepara-polisikan-akun-twitter

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke