Salin Artikel

Pengunjung dan Pemandu Lagu di Bengkulu Tewas Usai Karaoke, Korban Sempat Tenggak Minuman Keras

Ketiga korban tewas diduga menenggak minuman keras oplosan pada Jumat (24/6/2022).

Para korban sempat dilarikan ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan. Namun pada Sabtu (25/6/2022), ketiganya dinyatakan meninggal dunia.

Terkait kasus tersebut, Kapolres Bengkulu AKBP Andi Dady mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan.

Ia menyebut data sementara yang masuk ke polisi adalah dua orang yang meninggal diduga karena miras oplosan.

Menurutnya para korban menenggak miras sembari karaoke. Setelah pulang ke rumah, keduanya mengeluh sakit dan sesak napas.

"Jadi mereka itu meninggal bukan di lokasi karaoke tetapi setelah mereka pulang ke rumah kemudian dibawa ke rumah sakit dan meninggalnya di rumah sakit," kata Andi, Selasa (28/6/2022) dikutip dari Tribun Bengkulu.

Saat ini pihak kepolisian sedang menyelidiki apakah miras yang dikonsumsi tersebut diperoleh dari tempat karaoke tersebut atau didapat dari luar.

"Kita akan cari sumber dari minuman tersebut, apakah dari lokasi karaoke atau dibawa dari luar, apakah merk dalam negeri atau luar negeri, kita akan cari sehingga kita bisa mendapatkan penyebab kematian," ungkapnya.

Dari hasil pemeriksaan medis, kedua korban meninggal dunia akibat keracunan yang diduga karena konsumsi miras oplosan.

"Bisa saja hal tersebut terjadi, karena terkadang miras ini dicampurkan dengan berbagai macam hal atau bahkan bisa juga karena miras ini sudah kadaluwarsa," ucapnya.

Hal tersebut diceritakan ibunda AW, DA. Ia menceritakan kondisi anaknya saat pulang ke rumah usai karaoke pada Jumat (24/6/2022) dini hari.

ia mengatakan pada Jumat pagi, sang anak mengeluh pusing dan penglihatannya kabur.

"Anak saya itu pergi dari rumah bersama temannya, saat pulang itu tidak ada reaksi apa-apa, tapi pada pagi harinya baru ada reaksi matanya kabur dan kepalanya pusing," ujar DA ibunda AW saat ditemui dirumah duka, Selasa (28/6/2022).

Karena kondisi AW semakin buruk, keluarga pun membawa AW ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan pada Jumat malam.

Namun sang anak disarankan pulang karena dianggap hanya syok dan tidak sakit.

"Malam Sabtu, saat kami bawa ke RS HD Kota Bengkulu, anak saya ditolak (konteksnya disarankan pulang, red) olah pihak RS, katanya anak saya hanya syok saja dan tidak sakit apa-apa," ujarnya.

Pihak rumah sakit pun menjelaskan, AW mengalami syok karena mendengar kabar salah satu teman AW yang ikut berkaraoke meninggal dunia.

"Bawa pulang saja anak ibu tidak sakit," ucap DA mengulangi perkataan pihak rumah sakit.

Keesokan paginya, pada Sabtu (25/6/2022) kondisi AW semakin parah.

Perempuan 22 tahun itu mengalami sesak nafas dan penglihatannya menghilang. Pihak keluarga pun membawa AW ke RS Tiara Sela di Kota Bengkulu.

Saat tiba di RS Tiara Sela, AW langsung dilarikan ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk mendapatkan perawatan darurat.

"Saat di IGD, cairan yang berada didalam tubuh anak saya di keluarkan dan tampak ada cairan warna hitam bekas minuman keras," ungkapnya.

Namun, setelah dilakukan pengurasan tubuh, AW pun tidak sadarkan diri hingga Sabtu (25/6/2022) malam, AW meninggal dunia di RS Tiara Sela.

Ibunda AW pun saat ini fokus merawat anak AW yang masih kecil dan meminta pihak kepolisian untuk menyelesaikan kasus ini.

"Kalau memang pihak kepolisian melakukan penyelidikan, tolong diselesaikan kasus ini," ujar DA.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bengkulu Riduan saat mengunjungi tempat karoake di Kelurahan Penurunan, kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu.

"Kita melakukan monitoring ini berkaitan dengan peristiwa meninggalnya pengunjung usai berkaraoke di Ayu Ting ting akibat minuman keras, kita ingin melihat perizinan terkait mirasnya," ujar Riduan Kadis DPMPTSP Kota Bengkulu kepada TribunBengkulu.com, Selasa (28/6/2022).

Dari hasil monitoring tersebut terungkap bahwa perizinan tempat karaoke ternyata tidak lengkap.

"Karaoke ini berdiri sejak 2018, ketentuannya setahun sejak berdiri izin harus lengkap, saat ini mereka belum memiliki izin laik sehat dan kita minta dalam waktu satu minggu ini mengurus," tegas Riduan.

Jika dalam waktu satu minggu pihak karaoke tidak melengkapi izin tersebut, Pemkot Bengkulu akan memberikan peringatan 1, 2 dan 3.

"Kalau peringatan ketiga tidak juga diindahkan maka karaoke ini bisa kita tutup," tegas dia.

Selain itu Riduan mengatakan di karoke tersebut menyediakan bar yang tidak memiliki izin.

"Kalau ada izin bar, mereka boleh menjual minuman beralkohol tetapi ini mereka tidak punya izin. Untuk izin bar itu wilayah Provinsi, nanti akan kita sampaikan ke Provinsi," ujarnya.

Terkait, asal miras yang diminum oleh pengunjung pihak manajemen mengatakan miras tersebut berasal dari luar lokasi karaoke.

"Kami menanyakan minuman ini kenapa bisa masuk, pihak manajemen Ayu Ting-Ting berkata mereka tidak menjual tetapi dibawa dari luar ke dalam," kata dia.

"Minuman yang non alkohol saja tidak boleh dibawa kok ini minuman alkohol bisa masuk. Ini perlu dipertanyakan, tetapi itu kita serahkan ke pihak penyidik saja, kita hanya membahas menyoal perizinan saja," pungkas Riduan.

Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Sempat Dibawa ke RS, Pemandu Lagu yang Tewas Usai Karaoke di ATT Bengkulu Disarankan Pulang

https://regional.kompas.com/read/2022/06/29/143000378/pengunjung-dan-pemandu-lagu-di-bengkulu-tewas-usai-karaoke-korban-sempat

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke