Pelaku berinisial RN (27), yang tak lain adalah karyawan di toko ban milik korban.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Sintang, AKP Idris Bakara mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara, alasan pelaku membunuh korban karena sakit hati.
"Korban ada menyebut nama orangtua pelaku. Hal itu dianggap menghina dan membuat pelaku tersinggung," kata Idris saat dihubungi, Selasa (28/6/2022).
Idris menjelaskan, setelah perkataan korban tersebut, pelaku yang geram langsung mengambil potongan besi, lalu menghampiri korban di ruang kerjanya.
Saat terlihat lengah, korban dipukul kepalanya dengan besi sebanyak dua kali.
"Setelah dipukul dua kali, pelaku melihat korban masih hidup dan kembali memukul kepala korban," ucap Idris.
Menurut Idris, selain membunuh korban, pelaku juga membawa kabur sepeda motor, handphone dan uang tunai.
Sebelumnya, Susanto (62), seorang pemilik toko ban di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar) ditemukan tewas.
Jenazahnya ditemukan di dalam sebuah karung di bawah Jembatan Rokan Penyanggak, Desa Suka Jaya, Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang, Jumat (24/6/2022).
"Diduga korban pembunuhan," kata Kapolres Sintang AKBP Tommy Ferdian kepada wartawan, Jumat sore.
Menurut Tommy, sebelum jenazahnya ditemukan, Susanto telah dilaporkan hilang pada Kamis (16/6/2022).
Tommy menerangkan, tetangganya merasa curiga karena selama 11 hari, korban tidak ada kabar ataupun membuka toko.
"Dari laporan itu, kami melakukan penyelidikan dan pemeriksaan di toko korban," ucap Tommy.
Pihak kepolisian, lanjut Tommy, melakukan olah tempat kejadian perkara di toko korban dan mendapati percikan darah di sejumlah tempat di toko korban.
"Saat dilakukan penyelidikan, ditemukan bercak darah di kursi kasir tempat biasa korban duduk," kata Tommy.
https://regional.kompas.com/read/2022/06/28/124811978/motif-pembunuhan-pemilik-toko-ban-sakit-hati-korban-sebut-nama-orangtua