Salin Artikel

Kasus PMK Tinggi, Pemprov Jambi Gelontorkan Rp 1,9 Miliar untuk Penanganan

JAMBI,KOMPAS.com - Jelang perayaan lebaran Idul Adha, kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Provinsi Jambi terus meningkat.

"Kasus PMK meningkat dan peternak mengalami kerugian," kata Wakil Gubernur Jambi, Abdullah Sani saat apel siaga PMK di lapangan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Jambi, Senin (27/6/2022).

Ia mengatakan, untuk mengatasi penyebaran PMK di Jambi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi mengucurkan dana Belanja Tak Terduga (BTT) sebesar Rp 1,907 miliar.

Anggaran itu untuk pengobatan ternak yang terinfeksi PMK, meningkatkan keamanan kandang peternak, vaksinasi, dan pendampingan untuk pengendalian dan penanggulangan PMK.

Menurut Sani, angka kesembuhan PMK tinggi tetapi penularannya ke ternak lain sangat cepat dan kematian dapat dicegah jika ditangani dengan baik.

Gejala PMK sendiri ditandai dengan adanya pembentukan vesikel/lepuh dan erosi di mulut, lidah, gusi, nostril, puting, dan di kulit sekitar kuku.

"Apabila sudah terinfeksi, jika tidak mati, maka hewan ternak akan mengalami penurunan bobot badan. Ini kan bisa mengurangi nilai jual. Tentu peternak akan rugi," kata Sani.

Kerugian lainnya, masyarakat saat lebaran Idul Adha akan mengalami kesulitan mendapatkan ternak yang sehat untuk kebutuhan ibadah kurban.

Daerah Provinsi Jambi memiliki populasi ternak cukup besar, yaitu 694.731 ekor. Ternak di Jambi terdiri dari sapi, kerbau, kambing, domba dan babi, yang dapat terdampak penyakit PMK.

Sedangkan kondisi tenaga kesehatan hewan di Provinsi Jambi saat ini masih terbatas, terdiri dari 64 orang Dokter Hewan, 107 orang Paramedik, dan 117 orang Inseminator.

"Jadi memerlukan upaya dan kerja yang lebih keras untuk melaksanakan pengendalian dan penanggulangan PMK di Provinsi Jambi," kata dia lagi.

Untuk saat ini, sambung Sani, PMK telah menyerang ternak di 8 kabupaten dan kota se Provinsi Jambi, yaitu Kabupaten Batanghari, Kota Jambi, Kabupaten Kerinci, Kabupaten Muarojambi, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tanjungjabung Barat, Kabupaten Tanjungjabung Timur, dan Kota Sungaipenuh.

"Dengan jumlah ternak yang sakit sebanyak 858 ekor, dan ternak yang telah sembuh sebanyak 409 ekor dari data per tanggal 25 Juni 2022," beber Sani.

Untuk mengurangi penyebaran kasus PMK, Pemprov Jambi sudah menyalurkan vaksin PMK tahap pertama sebanyak 4.900 dosis.

https://regional.kompas.com/read/2022/06/28/094725678/kasus-pmk-tinggi-pemprov-jambi-gelontorkan-rp-19-miliar-untuk-penanganan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke