Salin Artikel

Asal Usul dan Sejarah Nama Kota Sorong

KOMPAS.com - Kota Sorong adalah sebuah kota di Provinsi Papua Barat, Indonesia.

Sorong menjadi kota terbesar di Provinsi Papua Barat, dan kota terbesar kedua di Pulau Papua, Indonesia setelah Kota Jayapura.

Kota Sorong dulunya adalah sebuah kecamatan yang dijadikan pusat pemerintahan dari Kabupaten Sorong.

Pembangunan yang pesat membuatnya mengalami perubahan sesuai Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 1996 tanggal 3 Juni 1996 menjadi Kota Administratif Sorong.

Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang no. 45 Tahun 1999 Kota Administratif Sorong ditingkatkan statusnya menjadi daerah otonom sebagai Kota Sorong.

Baru pada tanggal 12 Oktober 1999 bertempat di Jakarta dilaksanakan pelantikan
Pejabat Walikota Sorong Drs J A Jumame dan selanjutnya secara resmi Kota Sorong terpisah dari Kabupaten Sorong pada tanggal 28 Februari 2000.

Asal Usul Nama Kota Sorong

Dilansir dari laman BPK Perwakilan Provinsi Papua Barat dan Tribunnewswiki.com, dijelaskan asal usul nama Kota Sorong.

Nama Kota Sorong berasal dari sebuah kata dalam bahasa Biak yaitu “Soren” yang artinya laut yang dalam dan bergelombang.

Kata Soren pertama kali digunakan oleh suku Biak Numfor yang pada zaman dahulu kerap berlayar dengan perahu-perahu layar dari satu pulau ke pulau lain hingga akhirnya tiba dan menetap di Kepulauan Raja Ampat.

Suku Biak Numfor inilah yang kemudian menyematkan nama "Daratan Maladum" dengan sebutan “Soren”.

Seiring berjalannya waktuu, kata Soren kerap dilafalkan oleh para pedagang Tionghoa, Maluku, Sanger Talaut, dan Misionaris dari Eropa, dengan sebutan Sorong.

Maka kemudian nama daerah tersebut lebih dikenal dengan nama Sorong hingga saat ini.
Kota Sorong sudah dikenal dengan istilah Kota Minyak sejak adanya penemuan sumber minyak di wilayah ini pada akhir abad 18 dan diikuti dengan masuknya para surveyor minyak bumi dari Belanda pada tahun 1908.

Perusahaan Nederlands Neuw Guinea Maschcapeij (NNGPM) diketahui muIai melakukan aktivitas pengeboran minyak bumi di Sorong sejak Tahun 1935.

Tak heran jika Kota Sorong kota memiliki sisa-sisa peninggalan sejarah bekas perusahaan minyak milik Belanda tersebut

Keberadaan perusahaan yang bergerak dalam penambangan dan pengolahan minyak bumi tersebut kemudian menyerap dan mendatangkan banyak tenaga kerja dari luar Sorong, baik tenaga kerja asing dari Belanda maupun tenaga kerja lokal dari berbagai wilayah Indonesia.

Tak heran jika kemudian Kota Sorong tumbuh menjadi kota dengan budaya penduduk yang majemuk.

Kini Kota Sorong masih berperan sebagai pintu gerbang ke Pulau Papua, Indonesia yang membuka peluang bagi investor dalam maupun luar negeri untuk menanamkan modalnya.

Sumber:papuabarat.bpk.go.id dan tribunnewswiki.com

https://regional.kompas.com/read/2022/06/26/194738978/asal-usul-dan-sejarah-nama-kota-sorong

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke