Salin Artikel

Pedagang di Pasar Semarang Mengeluh, Sering Jadi Sasaran Amuk Pembeli karena Harga Bawang Mahal

Pedagang bawang di Pasar Ngaliyan Semarang, Maemunah mengatakan, banyak pelanggan yang protes lantaran harga bawang naik.

"Saya juga bingung, yang menaikkan harga bukan saya. Saya beli sudah mahal tapi saya yang selalu diprotes pelanggan," jelasnya saat ditemui di tempat jualannya, Senin (20/6/2022).

Naiknya harga bawang berdampak pada jumlah pembeli yang datang ke tokonya. Jika dia hitung, pembeli sudah berkurang 60 persen sejak harga bawang naik.

"Banyak yang tak beli. Kalau beli paling ya sedikit-sedikit," kata Maemunah.

Selain pembeli berkurang, jumlah bawang yang dibeli juga berkurang. Hal itu membuat banyak bawang yang membusuk karena terlalu lama didiamkan.

"Kalau seperti ini terus ya saya rugi banyak," keluhnya.

Sampai saat ini harga bawang sekitar Rp 60.000 per kilogram, padahal harga sebelum naik hanya berkisar Rp 35.000.

"Jadi ini naiknya hampir Rp 20.000 sendiri lho," ujarnya.

Hal yang sama dikatakan pedagang bawang Pasar Bulu Semarang, Tri Astuti. Naiknya harga bawang sudah terjadi sejak beberapa hari yang lalu.

"Kalau kapan tepatnya saya tak tau. Ya sekitar satu mingguan mulai naik," kata Tri.

Dia tak menepis jika banyak pembeli yang mengurangi pembelian bawang lantaran harganya naik. Meski demikian, dia tak terlalu mempermasalahkannya.

"Nanti paling turun-turun sendiri. Yang penting bisa terjual. Sekarang bawang Rp 55.000 per kilogram," imbuhnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/06/20/145632378/pedagang-di-pasar-semarang-mengeluh-sering-jadi-sasaran-amuk-pembeli-karena

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke