Salin Artikel

Ayah yang Mutilasi Anaknya Mengamuk hingga Borgolnya Putus

Peristiwa tersebut terjadi pada di Jalan Propinsi, Kelurahan Tembilahan Barat, kecamatan Tembilahan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Riau pada Senin (13/6/2022).

Saat ditangkap pelaku menenteng organ dalam tubuh anaknya dan membawa parang.

Pelaku kemudian dievakuasi ke rumah sakit sebelum akhirnya dibawa ke RSJ Tampan di Kota Pekanbaru.

Namun saat masih di rumah sakit di Inhil, pelaku mengamuk karena ingin berjumpa dengan anaknya. Bahkan ia memutuskan borgol milik polisi yang mengikat tangannya.

Setelah berhasil ditenangkan, pelaku diborgol tiga lapis dengan bantuan anggota Polres Inhil.

Hal tersebut disampaikan Kapolsek Tembilahan Hulu, Iptu Ricky Marzuki saat berbincang dengan Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (14/6/2022) malam.

"Sebelum dilakukan tindakan medis, pelaku mengamuk mau melihat anaknya itu. Jadi dia putuskan borgol yang kita lihat dari rekaman CCTV. Besi tempat tidur rumah sakit sampai copot. Setelah itu, kami bujuk lagi dan dipasang lagi borgol tiga lapis. Kita minta juga bantuan personel Reskrim Polres Inhil untuk pengamanan," sebut Ricky.

Serahkan hati anaknya

Ricky bercerita saat ditangkap Arharuby dalam kondisi telanjang dan mengamuk. Bahkan ia sempat melayangkan parang ke mobil yang tengah melintas.

"Kami sampai ke lokasi melihat pelaku memegang parang yang tajam. Pelaku saat itu dalam kondisi bugil," ujar Ricky.

Ia mengatakan, pihak kepolisian sempat mencoba membujuk dan negosiasi dengan pelaku. Namun, pelaku malah menyerang petugas.

Petugas kepolisian saat itu bersiaga dengan senjata api.

"Semua anggota Polsek saya kerahkan untuk mengevakuasi pelaku. Kita ada bawa senjata buat jaga-jaga saja. Karena kita khawatir pelaku menyerang warga atau mengambil anak-anak," kata Ricky.

Setelah dua kali pelaku mencoba menyerang, petugas pun buntu. Akhirnya, Ricky bersama anggotanya mencari keluarganya.

Petugas menemui abang pelaku yang paling tua untuk negosiasi dengan pelaku. Setelah dibujuk oleh abangnya, barulah pelaku tenang dan menurut.

Pelaku kemudian datang ke rumah dan menaruh parang. Lalu ia menyerahkan segumpal organ kepada kakaknya.

"Pelaku saat itu menyerahkan segumpal kayak hati seperti organ tubuh gitulah ke abangnya," sebut Ricky. "Tapi, waktu dia nyerang itu dia sudah pegang (hati) juga. Dia bilang 'mau apa kalian, ini mau kalian kan, ini hati anak aku ambil ini' gitu dia ngomong," imbuhnya.

Petugas dan warga kemudian mencari anak pelaku, F yang selama ini tinggal dengan ayahnya. Namun sang anak tak ditemukan.

"Kami bersama warga mencari anak pelaku di belakang rumahnya yang terdapat sedikit hutan dekat pinggiran Sungai Siak. Jadi, disitulah ada warga menemukan potongan tubuh korban. Di situ barulah kami yakin yang dipegang pelaku tadi adalah organ tubuh (hati) anaknya. Kami yakin pelaku sudah mengeksekusi anaknya," ujar Ricky.

Petugas kemudian melakukan pencarian potongan tubuh korban lainnya dan menemukannya di dekat pinggiran sungai.

Setelah itu, petugas melanjutkan pencarian organ tubuh korban yang masih hilang hingga menjelang malam.

"Beberapa organ tubuh korban kami temukan lagi. Organ tubuh korban kami temukan sekitar pukul 17.30 WIB. Karena, waktu itu air sungai sedang pasang, jadi tempat dia membuang organ tubuh korban tergenang air. Setelah air surut usai maghrib, kami cari lagi dan menemukannya," sebut Ricky.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Idon Tanjung | Editor : Reni Susanti)

https://regional.kompas.com/read/2022/06/15/163600978/ayah-yang-mutilasi-anaknya-mengamuk-hingga-borgolnya-putus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke