Salin Artikel

Banjir Rob Genangi Landasan Pacu Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima

BIMA, KOMPAS.com - Bencana alam banjir rob menggenangi landasan pacu dan area parkir pesawat di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (13/6/2022).

Ketinggian air yang mencapai sekitar 30 sentimeter membuat aktivitas pemindahan barang penumpang harus menggunakan bus.

Bencana alam ini dilaporkan berlangsung sejak sebulan terakhir, namun belum sampai membuat aktivitas penerbangan terhenti.

"Banjir robnya sampai di area landasan pacu juga sebelah utara, mengganggu penumpang saja, mereka terpaksa keluar masuk pakai bus. Kalau penerbangan tetap jalan," kata Darman, pegawai Pemkab Bima yang ditugaskan di ruang VIP Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima saat dikonfirmasi via telepon, Selasa (14/6/2022).

Menurut Darman, genangan air itu berada pada sejumlah titik di bandara, di antaranya di landasan pacu pesawat sebelah utara, area parkir sebelah timur dan sekitar ruang tunggu keberangkatan penumpang.

Kondisi tersebut memaksa petugas badara harus turun tangan membantu penumpang yang hendak berangkat menuju pesawat. Sebab, mereka harus melewati genangan air rob.

"Petugas bantu yang mau ke pesawat karena mereka akan jalan di air itu. Kalau penumpang yang turun pakai bus bandara, jemput dari pesawat ke ruang tunggu," jelas Darman.

Dia mengungkapkan, pasang surut air laut yang menggenangi area bandara ini sudah berlangsung sejak sebulan terakhir. Namun, genangan pada Senin, 13 Juni 2022 siang kemarin cukup tinggi hingga mengganggu aktivitas penumpang.

"Ini luapan air laut dari tambak, banjir ini jam 10 pagi sudah mulai naik, jam 11 itu semankin besar," ungkap Darman.


Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bima, Topan Primadi menyampaikan, sebelumnya BMKG sudah mengeluarkan peringatan dini agar masyarakat pesisir waspada terhadap pasang surut air laut.

Menurutnya, puncak potensi banjir rob di Bima akan terjadi pada hingga 16 Juni 2022 mendatang dengan ketinggian air mencapai 1,8 meter dari permukaan air laut.

"Dari peringatan yang kita keluarkan itu, untuk wilayah Bima sendiri yang berdampak itu di sekitar wilayah pelabuhan Kampung Melayu, terus wilayah pesisir bandara. Kemarin sempat naik juga ke area bandara airnya," kata Topan saat dikonfirmasi, Selasa (14/6/2022).

Topan mengatakan, karena ini merupakan siklus tahunan akibat pengaruh daya tarik bulan dan faktor meteorologi di wilayah perairan, masyarakat pesisir diminta lebih waspada.

"Karena memang tidak ada yang bisa kita lakukan, tapi dia (pasang surut laut) ini tidak keras dan menimbulkan kerusakan, cuma permukiman terendam saja," jelas Topan.

https://regional.kompas.com/read/2022/06/14/093904178/banjir-rob-genangi-landasan-pacu-bandara-sultan-muhammad-salahuddin-bima

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke