Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Oknum Suporter PSIS Semarang Ditangkap gara-gara Bawa Ciu | WNA Tanzania Telantar di Bali

KOMPAS.com - Beberapa suporter PSIS Semarang ditangkap polisi gara-gara kedapatan membawa minuman keras (miras) sesaat sebelum memasuki Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Senin (13/6/2022).

Polisi menyita miras jenis ciu berukuran 1,5 liter yang berjumlah dua botol.

Usai diamankan, oknum suporter tersebut dibawa ke Markas Kepolisian Resor Kota (Polresta) Solo untuk dimintai keterangan.

Berita lainnya, seorang warga negara asing (WNA) Tanzania berinisial GPN (29) telantar di Bali bersama anaknya yang masih kecil.

Awal mula GPN telantar terjadi saat ia berjumpa pria asal Bulgaria di Bali. Mereka lantas menjalin hubungan hingga akhirnya GPN hamil.

Namun, GPN terpaksa hidup sendiri karena pria Bulgaria itu harus pulang untuk bekerja. Ditambah lagi, ia tak bisa keluar dari Indonesia karena hamil dan sedang pandemi.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Senin.

Aparat Polresta Solo menyita ciu dari oknum suporter PSIS Semarang. Minuman keras tersebut diwadahi botol berukuran 1,5 liter.

Oknum suporter itu diamankan sesaat sebelum memasuki Stadion Manahan untuk menyaksikan laga Piala Presiden 2022 antara PSIS Semarang melawan Persita Tangerang, Senin.

Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, polisi awalnya merazia para suporter sebelum memasuki stadion.

"Kami lihat beberapa suporter masuk area Stadion Manahan, dan kami lakukan razia. Dan benar ada suporter kedapatan membawa minuman keras," ujarnya.

Akibat membaca ciu, oknum suporter ini dibawa ke Mapolresta Solo untuk dimintai keterangan.

Baca selengkapnya: Pesta Gol PSIS Semarang di Stadion Manahan Diwarnai Penangkapan Suporter, Ini Penyebabnya

Seorang WNA Tanzania berinisial GPN telantar di Bali bersama anaknya yang masih kecil.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Bali Anggiat Napitupulu menuturkan, GPN datang ke Bali pada Februari 2020 lewat Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Dia memanfaatkan fasilitas bebas visa kunjungan yang berlaku maksimal 30 hari dan tidak bisa diperpanjang.

Selepas dari Bali, GPN sebenarnya akan mengajukan permohonan visa ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk bekerja sebagai model.

Suatu hari, GPN bertemu seorang pria berkebangsaan Bulgaria di Bali. Mereka kemudian menjalin asmara. Dari hubungan asmara itu, GPN hamil.


Setelah melahirkan, GPN terpaksa hidup sendiri karena kekasihnya pulang ke Bulgaria untuk bekerja.

Karena hamil dan lantas mengurus bayi, membuat GPN tak bisa keluar dari Indonesia. Ditambah lagi, kondisi pandemi membuat banyak penerbangan terhenti.

Hingga akhirnya GPN telantar dan ditemukan Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Kabupaten Gianyar dalam kondisi depresi dan mengganggu masyarakat.

"GPN diserahkan oleh Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten Gianyar kepada pihak Imigrasi Denpasar pada Bulan Agustus 2021 setelah beberapa hari dirawat di RS Jiwa Bangli," ucap Anggiat, Jumat (10/6/2022).

Baca selengkapnya: Bermula Jatuh Cinta dengan Pria Bulgaria di Bali, WNA Ini Telantar bersama Anaknya hingga Sempat Dirawat di RSJ

Seorang oknum polisi di Bengkulu berinisial BA, ditetapkan sebagai tersangka akibat menganiaya asisten rumah tangga (ART) di rumahnya.

Atas kejadian tersebut, Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti menyatakan bahwa Tindakan BA sangat kejam.

"Tindakan tersangka B menganiaya pembantunya dengan setrika dan lainya, serta menahan gajinya selama 6 bulan sangat kejam, sehingga penyidik perlu mengetahui kejiwaannya," ungkapnya, Minggu (12/6/2022).

Perbuatan anggota polisi yang melakukan penganiayaan tersebut sangat disayangkan oleh Poengky.

"Kami (Kompolnas) sangat menyayangkan masih adanya tindakan arogansi dan kekerasan yang dilakukan individu anggota Polri di rumahnya," tuturnya.

Baca selengkapnya: Oknum Polisi di Bengkulu Setrika ART, Kompolnas: Sangat Kejam...

Seorang dokter yang bertugas di salah satu rumah sakit Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta diduga berselingkuh dengan seorang pria.

Dokter tersebut digerebek istri selingkuhannya saat sedang berduaan.

Terkait kejadian itu, Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Gunungkidul masih menunggu pemeriksaan dari atasan langsung sang dokter wanita tersebut.

Kepala Bidang Status Kinerja dan Kepegawaian BKPP Gunungkidul Sunawan menjelaskan, pihaknya belum menerima laporan soal peristiwa itu.

Sunawan menguraikan, apabila ada potensi pelanggaran disiplin, tahapannya yaitu atasan langsung memeriksa terlebih dahulu kebenaran informasi tersebut.

"Kalau benar, dilaporkan ke pejabat pembina kepegawaian untuk dilakukan pembentukan tim dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," jelasnya, Senin.

Baca selengkapnya: Soal Dokter di Gunungkidul Diduga Selingkuh dan Digerebek Istri Selingkuhan, BPKP Masih Tunggu Laporan

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan istrinya, Atalia Praratya, mengantarkan langsung jenazah putranya, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, ke peristirahatan terakhir pada Senin.

Pria yang kerap disapa Emil itu dan Atalia serta putrinya, Camillia Laetitia Azzahra, berada dalam satu mobil bersama jenazah Eril.

Selawat dan tahlil dilantunkan oleh banyak orang saat peti jenazah Eril ditandu masuk mobil jenazah.

Rombongan berangkat dari Gedung Pakuan menuju permakaman di Desa Cimaung pada pukul 09.10 WIB.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com, tampak lautan manusia melepas kepergian Eril menuju tempat peristirahatan terakhir.

Baca selengkapnya: Ridwan Kamil dan Atalia Antar Jenazah Eril ke Peristirahatan Terakhir, Selawat Mengiringi Sepanjang Jalan

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Fristin Intan Sulistyowati; Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono; Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani | Editor: Dita Angga Rusiana, Pythag Kurniati, Candra Setia Budi, Khairina, David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2022/06/14/062600078/-populer-nusantara-oknum-suporter-psis-semarang-ditangkap-gara-gara-bawa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke