Salin Artikel

Tahanan Narkoba Meninggal Sehari Setelah Ditangkap, Keluarga Curiga Dianiaya Polisi

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Seorang tahanan kasus narkoba berinisial S (31) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) meninggal dunia setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin.

S dinyatakan meninggal pada Sabtu (11/6/2022) dini hari setelah sehari sebelumnya ditangkap oleh petugas Reserse Narkoba Polresta Banjarmasin.

Saat jenazah tiba di rumah duka, keluarga curiga korban meninggal dunia karena dianiaya oleh petugas yang menyergapnya.

Hal itu diperkuat oleh peryataan Sonia selaku istri korban yang menemukan sejumlah luka lebam di tubuh korban.

Sonia menuturkan, saat penangkapan suaminya dipukuli oleh petugas di hadapan dirinya dan juga anaknya yang baru berusia 3 tahun.

Ketika dipukuli oleh petugas, korban tutur Sonia beberapa kali minta ampun. Namun, korban tetap dipukuli.

"Warga sekitar juga melihat betapa ngerinya suami saya dipukuli. Mati saya Pak, mati saya Pak," ucap Sonia menirukan ucapan suaminya saat dipukuli petugas yang menyergapnya.

Tak hanya itu, saat hendak dibawa ke kantor polisi menggunakan sepeda motor, suaminya sudah terlihat seperti mau pingsan.

Namun, keluarga tak berdaya dan hanya bisa pasrah sambil berharap korban baik-baik saja.

Tak berselang lama setelah korban dibawa ke kantor polisi, beberapa petugas kembali ke rumah Sonia untuk mencari barang bukti narkoba.

"Saat (digeledah) di rumah tidak ditemukan apa-apa, mungkin dapatnya di luar," jelasnya.

Yang membuat kasus penyergapan ini bertambah aneh, korban, ungkap Sonia sama sekali tak bisa dijenguk.

"Selalu ditolak dengan alasan macam-macam, katanya pengembangan dan lain-lain," ungkapnya.

Sehari setelah ditangkap, seorang polisi mendatangi rumah korban meminta Sonia dan keluarga datang ke RS Bhayangkara Banjarmasin.

Setibanya di sana, keluarga malah sudah menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia.

Yang mengherankan, di tubuh korban banyak ditemukan luka lebam seperti bekas habis dianiaya.

Karena tak terima dan mencurigai korban meninggal karena dianiaya petugas, pihak keluarga kemudian meminta agar jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin untuk diotopsi.

Namun permintaan itu ditolak pihak RS Bhayangkara dengan alasan tidak ada permintaan dari kepolisian.

Dengan terpaksa, keluarga membawa korban pulang ke rumah untuk segera dimakamkan.

"Kami tidak bisa menunggu lebih lama. Tidak mungkin mayat jika terlalu lama didiamkan," katanya.

Terpisah, Kapolresta Banjarmasin, Kombes Sabana Atmojo saat diminta keterangan oleh sejumlah wartawan tidak banyak memberikan komentar.

Sabana justru menyarankan awak media untuk mengkonfirmasi ke dokter yang menangani.

"Silahkan tanyakan ke dokter yang menangani agar jelas sebab musababnya karena menyangkut kesehatan," singkatnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/06/12/162443478/tahanan-narkoba-meninggal-sehari-setelah-ditangkap-keluarga-curiga-dianiaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke