Salin Artikel

Cerita Korban Penyekapan di STAIN Bintan, Dipukul dan Diancam Dibunuh

Seorang korban, Eko Riyadi, mengatakan dipukul oleh pelaku sebanyak dua kali.

Pada saat itu Eko yang disekap di pantry lantai satu kampus berusaha untuk bergerak. Namun pelaku yang melihatnya langsung memukul tubuh Eko.

"Saya dipukul dua kali," ujar Eko saat dijumpai di STAIN Abdurrahman, Jumat (10/6/2022) sore.

Tidak hanya sampai di situ, Eko juga diancam menggunakan parang.

Senjata itu sempat ditempelkan pelaku ke leher laki-laki yang bekerja sebagai staf STAIN Abdurrahman.

"Jangan melawan atau ku matikan!" ujar Eko mengulang ancaman pelaku kepadanya.

Mendapatkan ancaman seperti itu, Eko takut untuk bergerak lagi. Pelaku juga mengikat tangan para korban. Kemudian mulut dan mata mereka juga ditutup menggunakan lakban dan kain.

Eko melihat ada tiga pelaku yang memegang parang. Selain itu, para pelaku juga memakai sebo sebagai penutup wajah.

Sementara korban lain yang mengalami tindak kekerasan adalah seorang mahasiswa STAIN Sultan Abdurrahman bernama Zulfan.

Zulfan disekap terpisah dari Eko dan tiga korban lain.

Mahasiswa yang menjabat sebagai Wakil Ketua BEM STAIN Sultan Abdurrahman itu disekap bersama seorang dosen di sebuah ruangan di lantai dua kampus.

Pelaku berkali-kali memukuli Zulfan. Bahkan setelah terjatuh, pelaku masih tetap memukulinya.

Akibatnya Zulfan mengalami trauma dan belum bisa memberikan keterangan kepada polisi.


Dalam penanganan kasus tersebut, polisi telah meminta keterangan dari lima korban penyekapan.

Sebagai informasi, STAIN Sultan Abdurrahman disambangi komplotan perampok, Jumat (10/6/2022) pukul 02.00 WIB.

Para pelaku menyekap enam orang yang tengah berada di kampus yang berlokasi di Kecamatan Toapaya.

Keenam orang tersebut terdiri dari satu dosen, satu mahasiswa, satu staf kampus dan dua penjaga keamanan.

Kemudian satu orang lagi adalah rekan dari penjaga keamanan yang rencananya ikut menonton pertandingan sepak bola di STAIN Sultan Abdurrahman.

"Total semuanya ada enam orang. Mereka disekap di dua tempat. Yang empat orang di pantry lantai satu. Lalu dosen dan mahasiswa disekap di lantai dua," kata Plt Wakil Kepala III STAIN Abdurrahman, Abdul Rahman.

Dalam aksinya, para pelaku membongkar barang-barang yang ada di dalam kampus. Namun tidak ada barang berharga yang berhasil digondol.

Para pelaku hanya mengambil uang milik pribadi para korban dengan jumlah sekitar Rp 700.000.

Selain itu para pelaku juga mengambil rekaman kamera pengawas (CCTV) STAIN Sultan Abdurrahman.

https://regional.kompas.com/read/2022/06/10/200731478/cerita-korban-penyekapan-di-stain-bintan-dipukul-dan-diancam-dibunuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke