Salin Artikel

Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya: Daya Tarik dan Harga Tiket

KOMPAS.com - Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya merupakan obyek wisata yang terletak di Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Gandus, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.

Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya juga dikenal sebagai Situs Karanganyar.

Di tempat ini, wisatawan dapat melihat peninggalan Kerajaan Sriwijaya serta prasasti sebagai
kerajaan terbesar se-Asia Tenggara.

Daya Tarik Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya

Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya menyimpan peninggalan Kerajaan Sriwijaya, mulai puing-puing hingga prasasti yang dibuat pada masa kerajaan terbesar se-Asia Tenggara ini.

Kawasan ini memiliki banyak peninggalan bersejarah berupa barang-barang untuk kegiatan sehari-hari masyarakat pada zaman dulu, seperti tembikar, keramik, manik-manik, dan struktur bata yang ditemukan oleh para arkeolog.

Beberapa barang berasal dari Tiongkok, seperti Dinasti Qing, Yuan, Tang, maupun Song. Barang tersebut ditemukan, saat Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya akan dibangun.

Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya juga memiliki kolam dan kanal buatan manusia.

Jaringan kanal tersebut sebagai salah satu bukti berdirinya pusat Kerjaan Sriwijaya. Di tengah kolam, terdapat Pulau Nangka dan Pulau Cempaka. Pulau Nangka dikelilingi parit yang terhubung dengan Sungai Musi.

Keberadaan kanal ini memeperkuat dugaan bahwa lokasi ini dulunya merupakan Kerajaan Sriwijaya berdasarkan Prasasti Tuo.

Isi Prasasti Talang Tuo adalah Sriwijaya membuat taman yang dilengkapi dengan bendungan dan kolam-kolam.

Museum Sriwijaya terletak di Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya. Museum ini mengangkat tema tentang Kerajaan Sriwijaya.

Koleksi-koleksi yang dipamerkan dibagi dalam dua jenis, yaitu Arkeologi dan Keramologika. Sedangkan, penataan koleksi ditampilkan menurut urutan kronologis, yaitu masa Pra Sriwijaya, Sriwijaya, dan Pasca Sriwijaya.

Museum Sriwijaya banyak menyimpan koleksi prasasti. Selain itu, ada koleksi arca dan keramik. Koleksi khas museum ini adalah arsitektur Candi Bumiayu yang berlatar belakang agama Hindu. Selebihnya, koleksi museum bercirikan agama Buddha.

Harga Tiket Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya

Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 22 Desember 1994. Peresmian dilakukan setelah pembangunan dan pengembangan situs.

Untuk menikmati koleksi Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya, wisatawan hanya perlu membayar tiket sebesar Rp 5.000 per orang.

Jam Buka Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya

Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya memiliki jam buka mulai pukul 08.00-18.00 WIB.

Rute Menuju Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya

Jarak tempuh dari Kota Pelembang menuju Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya adalah 8,6 kilometer dengan waktu tempuh 26 menit.

Wisatawan dapat menggunakan kendaraan umum jurusan Tangga Buntung-Gandus.

Jika menggunakan kendaraan pribadi, perjalanan dapat melalui Jalan Veteran - Jl Mayor HM Rasyad Nawawi - Jalan Lingkar 1 - Jalan Letkol Iskandar - Jalan Jenderal Sudirman - Jalan Pangeran Ario Kesuma Abdurrochim - Jalan Diponegoro - Jalan Kadir Tkr - Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya. (Editor: Anggara Wikan Prasetya)

Sumber:

travel.kompas.com dan www.tribunnewswiki.com 

https://regional.kompas.com/read/2022/06/10/143026978/taman-purbakala-kerajaan-sriwijaya-daya-tarik-dan-harga-tiket

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke