Salin Artikel

Kisah Pilu Nenek Regina, Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Sering Tak Punya Beras untuk Dimakan

Gubuk tersebut dihuni oleh seorang nenek renta bernama Regina Anut (60).

Regina hidup sebatang kara di usia senjanya di tempat berdinding bambu dan beratap seng tersebut.

Beberapa bagian dinding gubuk tersebut telah berlubang.

Ketika hujan turun, Regina kedinginan dan tak bisa beristirahat dengan nyaman.

Apalagi, setiap malam, dia hanya tidur di kasur usang beralaskan tikar.

Rumah Regina tak teraliri listrik. Pada malam hari, ia menghidupkan pelita untuk menerangi gubuknya.

Itu pun tidak setiap malam. Saat minyak tanah habis, ia terpaksa tidur dalam tengah gelap gulita.

Kadang tak makan

Meski tinggal seorang diri, nenek Regina tetap tegar menjalani hidupnya.

Di usianya yang tak muda lagi, ia terpaksa tetap banting tulang demi sesuap nasi. Namun tak jarang Regina harus menahan lapar.

"Saya kerja serabutan untuk bisa beli beras. Kalau tidak kerja, saya tidak makan," tutur nenek Regina di kediamannya, Jumat (10/6/2020).


Tak jarang, Regina tak memiliki beras untuk dimasak. Biasanya tetangganya akan memberinya makanan jika nenek itu mengalami hal tersebut.

"Tetangga saya selalu baik. Mereka selalu membantu saya saat lagi benar-benar tak ada apa-apa," katanya.

Nenek Regina juga mengaku susah mendapatkan air minum bersih.

Untuk kebutuhan sehari-hari, ia mengambil air dari saluran irigasi yang tak jauh dari gubuknya.

Meski kondisinya memprihatinkan, nenek Regina luput dari perhatian pemerintah setempat.

"Dari dulu sampai sekarang, saya tak pernah mendapat bantuan sosial dari pemerintah," katanya.

Ia menambahkan, saat sakit, dirinya tak bisa ke fasilitas kesehatan karena tak memiliki BPJS Kesehatan.

"Harapannya, ada orang baik ataupun pemerintahan bisa peduli dengan keadaan saya ini," pungkas dia.

https://regional.kompas.com/read/2022/06/10/135245778/kisah-pilu-nenek-regina-hidup-sebatang-kara-di-gubuk-reyot-sering-tak-punya

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke