2 ABK KM Putra Masbaur Ditemukan Selamat Setelah 11 Hari Terombang-ambing di Laut

Kedua ABK, Yusuf Imimpia dan Yustus Okmemere, ditemukan setelah kapal yang mereka tumpangi terdampar di pesisir pantai Pulau Letti, Kamis (9/6/2022) sore.

Mereka ditemukan selamat setelah KM Putra Masbaur yang mereka tumpangi hilang kontak selama 11 hari. Kapal itu kehabisan bahan bakar saat berlayar di Perairan Lurang dan Sermata pada 29 Mei 2022.

Kepala Kantor Basarnas Ambon Mustari mengatakan, penemuan kedua ABK itu disampaikan Sekretaris Desa Luhulely kepada tim SAR gabungan yang melakukan pencarian.

Menurut Mustari, kedua ABK bersama kapal yang mereka tumpangi ditemukan terdampar oleh warga pada pukul 16.00 WIT.

"Saat pencarian, sekitar pukul 17.15 WIT, tim SAR gabungan menerima informasi dari Sekdes Luhulely bahwa KM Putra Masbuar dengan dua ABK berhasil ditemukan masyarakat sekitar dalam keadaan selamat," kata Mustari kepada wartawan, Jumat (10/6/2022).

Saat ditemukan, kedua ABK tersebut dalam kondisi sangat lemas. Warga langsung membawa mereka ke Desa Luhulely untuk ditolong.

Kedua ABK itu langsung dibawa ke puskesmas di Desa Serwaru oleh Polsek Letti.

"Kedua korban berhasil dievakuasi menuju Desa Luhulely dan kemudian dibawa ke Desa Serwaru oleh Polsek Letti guna mendapatkan perawatan lebih lanjut di Puskesmas Rawat Inap Serwaru," ungkapnya.

Mustari menambahkan, rencananya kedua ABK itu akan dievakuasi ke Pulau Tepa untuk diserahkan ke pihak keluarga pada hari ini.

"Jumat pagi ini kedua ABK akan dievakuasi Tim SAR Gabungan ke Pulau Tepa menggunakan KN SAR Abimanyu guna diserahkan ke pihak keluarga," ungkapnya.

Sebelumnya, KM Putra Masbaur yang sedang mengangkut kayu dilaporkan hilang saat sedang berlayar dari desa Luang Timur menuju pulau Babar, Maluku Barat Daya, pada 29 Mei 2022.

Di tengah perjalanan, kapal tersebut kehabisan bahan bakar hingga akhirnya terombang ambing di laut.

Saat kapal mengalami mati mesin, seorang ABK, Ary Onareli diperintahkan pergi dengan perahu milik kapal untuk mencari bantuan bahan bakar di Desa Rotnama, Pulau Sermata.

Namun saat bantuan datang, KM Putra Masbaur sudah tidak ada lagi di tempat.