Salin Artikel

Jatuh Bangun Krisnadi Ciptakan Inovasi Teh Kurma, Butuh Setahun untuk Meracik

Dari sekian banyak produk minuman, ada satu inovasi unik yang dirintis oleh salah satu pelaku UKM di Semarang, Krisnadi Surya Putra namanya.

Tak seperti minuman kebanyakan, Kris, begitu dirinya disapa, berhasil menciptakan produk minuman yang kaya akan khasiat, aroma, dan rasa.

Biasanya, teh dan kurma disajikan terpisah oleh Muslim sebagai hidangan pembuka ketika berbuka puasa. Namun, siapa sangka, Kris berhasil mengolaborasikan keduanya.

Senyuman lebar tertuai dari pria berusia 60 tahun itu. Kris menuturkan, produk teh kurma itu tercipta ketika dia hadir di suatu kegiatan paguyuban.

Seluruh orang yang hadir, termasuk Kris, disuguhi teh oleh tuan rumah. Selepas izin ke belakang, dirinya mendapati buah kurma di minuman miliknya.

"Ternyata ada seorang ustaz yang memasukkan kurma ke dalam gelas teh saya. Ditanya, gimana rasanya? Ya tidak berasa kurmanya, tidak nyampur. Nah di situlah saya diberi tantangan," tutur Kris ketika ditemui Kompas.com di rumahnya, Rabu (8/6/2022).

Bukan perkara mudah untuk membuat inovasi produk minuman itu. Menurut pria paruh baya itu, perlu waktu satu tahun lebih untuk meracik segala macam formula hingga menjadi teh kurma.

Bahkan, Kris mengaku, dirinya sempat ingin menyerah lantaran usahanya tak kunjung membuahkan hasil.

"Hampir satu tahun saya frustasi. Catatan saya tinggal, sudah tidak saya lanjut. Ya karena tidak berhasil-berhasil. Rasanya tetep teh, bau kurmanya hilang," jelas Kris.

Selama melakukan riset, Kris mengaku sama sekali tidak menemukan literatur tentang teh kurma. Sehingga, dirinya harus berusaha keras agar teh kurma yang dia racik menghasilkan rasa yang pas dengan khasiat yang baik.

Akhirnya, hingga tahun 2016, Kris memberanikan diri membawa teh kurma hasil karyanya mengikuti lomba inovasi produk UKM se- Kota Semarang.

"Dari berbagai macam produk, beruntung produk saya dinyatakan mendapat nomor satu," tutur Kris.

Tidak merasa puas, Kris terus mengembangkan diri dengan aktif mengikuti pelatihan di Galeri Kreatif BRI. Sembari belajar, Kris dengan mantap memutuskan tekat untuk memproduksi teh kurma secara masal.

Dalam proses produksi, Kris melakukannya di rumah tinggalnya, tepatnya di Jalan Puspogiwang, Gg II/9, RT 3/RW 2, Gisikdrono, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang. Tidak sendiri, Kris juga dibantu oleh isteri dan dua tetangganya.

Lebih jelas Kris mengatakan, tidak setiap hari dirinya memproduksi teh kurma. Menurut Kris, pelaku UKM tidak perlu terburu-buru memburu hasil yang besar.

"Perlahan-lahan lah, enjoy saja, berjalan sambil mengenalkan ke masyarakat. Lama-lama kita tetep didongkrak," ucap Kris.

Berdasarkan riset yang diperoleh Kris, teh kurma yang produksinya dinamai Al Ihwal Beverage Indonesia itu memiliki banyak kandungan, antara lain, antioksidan, vitamin E, vitamin C, hingga kalium.

Sehingga, teh kurma dapat membantu melancarkan pencernaan, mencegah penuaan dini, dan pastinya multivitamin tersebut dapat membantu meningkatkan kualitas tubuh.

Tak perlu khawatir, teh kurma milik Kris ini juga sudah memiliki sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Krisnadi memaparkan, terdapat dua jenis teh kurma yang diproduksinya, yaitu teh kurma original dan teh kurma slim fit.

"Nantinya akan tambah lagi. Saya masih mempersiapkan untuk teh bubuk dan sirup," paparnya.

Hingga kini, teh kurma milik Kris itu memiliki 9 reseller yang tersebar di beberapa kota. Untuk satu box teh kurma original berisi 20 sachet celup dengan harga Rp 25.000. Sedangkan teh kurma slim fit dihargai Rp 35.000.

Kris berharap, ke depannya UKM yang dibangun ini bisa lebih berkembang dengan membuat booth, bahkan bisa tersebar di seluruh Indonesia.

"Teh kurma ini kami kenalkan melalui Facebook, dan pasti lewat temen-temen UKM," pungkas dia.

https://regional.kompas.com/read/2022/06/09/060300978/jatuh-bangun-krisnadi-ciptakan-inovasi-teh-kurma-butuh-setahun-untuk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke