Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Siswi SD Piatu "Diusir" Guru Saat Ujian | Gempa Magnitudo 5,8 Guncang Mamuju

KOMPAS.com - Musdalifah (10), seorang siswi sekolah dasar negeri (SDN) 002 di Samarinda, Kalimantan Timur, diduga diusir gurunya dari ruang kelas saat ujian sedang berlangsung, Selasa (31/5/2022).

Ia diusir gurunya karena baru kali ini masuk ke sekolah setelah dibukanya pembelajaran tatap muka.

Sebelumnya, saat belajar online, dia jarang ikut pelajaran karena tak punya ponsel.

Siswi itu tidak mengikuti belajar online karena tidak ada ponsel. Ponsel bekas yang digunakan sering rusak, sehingga tak efektif belajar.

Sementara itu, gempa dengan magnitudo 5,8 mengguncang Mamuju, Sulawesi Barat, Rabu (8/6/2022) sekitar pukul 13.32 Wita.

Saat terjadi gempa, warga pun menjadi panik hingga berhamburan ke luar rumah.

Berikut populer nusantara selengkapnya:

Mamat, relawan sosial Samarinda mengatakan, saat Musdalifah diusir pulang ia memediasi agar Musdalifah tetap ikut ujian.

Dengan kondisi menangis, Musdalifah digiring masuk lagi ke dalam kelas menemui wali kelasnya.

Saat itu, Mamat pun meminta agar wali kelasnya mengizinkan Musdalifah tetap ikut ujian.

Permintaan itu diterima, tapi dengan catatan Musdalifah tak naik.

"Wali kelasnya bilang begitu. Jadi saya tanyalah Musda (Musdalifah) maukah dek sekolah, tapi tidak naik kelas. Anak ini mau kok, asal dia sekolah," kata Mamat.

 

Gempa berkekuatan magnitudo 5,8 mengguncang Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), pada Rabu (8/6/2022) sekitar pukul 13.32 Wita.

Saat terjadi gempa, warga pun menjadi panik hingga berhamburan ke luar rumah.

“Saya sementara duduk di kursi, tiba-tiba ada goyangan keras tidak seperti biasanya. Saya langsung lari keluar rumah sambil teriak, ada gempa,” kata Andi, Rabu (8/6/2022).

Gempa yang terjadi di Mamuju, guncangan gempanya juga dirasakan warga yang berada di Polewali, Kabupaten Polewali Mandar.

 

TN, kakek 62 tahun yang mencabuli bocah 13 tahun berulang kali ditangkap. Ia ditangkap polisi di rumhanya Kecamatan Matuari, Kota Bitung, Sulawesi Utara, Selasa (7/6/2022) sekitar pukul 23.45 WIB.

"Terduga pelaku sudah diserahkan dan diamankan di Mapolres Bitung untuk diperiksa lebih lanjut," Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast, Rabu (8/6/2022).

Jules mengatakan, terbongkarnya perbuatan pelaku berawal orangtua korban yang curiga melihat percakapan aplikasi WhatsApp di handphone anaknya.

"Ibu korban mengecek handphone milik korban dan mendapati percakapan mencurigakan di WhatsApp bahwa terduga pelaku mengajak korban untuk bertemu," ungkapnya.

 

Desersi selama tiga bulan, seorang perwira menengah TNI AL berinisial Letkol AS diamankan tim gabungan Puspom TNI di Perumahan Getasan Indah, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (7/6/2022) sekitar pukul 15.00 WIB.

Direktur Pembinaan Penegakan Hukum (Dirbin Gakkum) Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI Kolonel Khoirul Fuad mengatakan, sebelum pelarian AS berakhir di Kabupaten Semarang, AS berpindah-pindah tempat, termasuk ke Jepara.

Fuad mengatakan, AS baru sekali desersi. Sehingga, kemungkinan akan dilakukan pembinaan.

Namun, sambungnya, apabila ditemukan pidana lain, maka AS bisa terkena sanksi lain.

"Kalau masih bisa dibina ya bisa kembali dinas, tapi kalau ada pelanggaran lain bisa dikenakan hukuman maksimal kurungan dua tahun delapan bulan. Dikenakan Pasal 87," kata Fuad.

 

Setelah videonya ditarik seokor orangutan di Kebun Binatang Kasang Kulim, Kecamatan Siang Hullu, Kampar, Riau, viral di media sosial, Hasanal Arifin (19), meminta maaf.

Hasanal menyampaikan permohonan maaf melalui surat pernyataan tertulis dan bermaterai, serta rekaman video.

"Kami sudah datang ke rumahnya untuk menanyakan apa maksud dia bikin konten kayak gitu. Alhamdulillah, dia sudah menyampaikan maaf melalui video dan minta maaf secara tertulis," ujar pengelola Kasang Kulim Zoo, Desrizal, saat diwawancarai Kompas.com, Selasa (7/6/2022) malam.

Selain minta maaf, Hasanal juga sudah menghapus video konten dengan orangutan di media sosialnya.

 

Sumber: KOMPAS.com (Penulis : Zakrias Demon Daton, Amran Amir, Marcelino Mandey, Idon Tanjung | Editor : Khairina, Dita Angga Rusiana, Candra Setia Budi, David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2022/06/09/060000078/-populer-nusantara-siswi-sd-piatu-diusir-guru-saat-ujian-gempa-magnitudo-5

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke