Temui Suku Laut di Kepri, Mensos Risma Serahkan Bantuan Rp 400 Juta

Ia mengatakan kawasan-kawasan terluar, terpencil dan perbatasan seperti salah satu contoh Pulau Bertam memang menjadi salah satu daerah yang menjadi perhatian Kemensos.

Risma juga ingin, daerah-daerah seperti Pulau Bertam ini juga dapat maju seperti wilayah di kota. Apalagi daerah ini berhadapan langsung dengan negara tetangga Singapura.

“Sebagai Mensos saya punya tanggung jawab untuk memberikan perhatian sampai wilayah terpencil terdepan terluar seperti ini,” kata Risma melalui keterangan tertulis, Rabu (8/6/2022).

Ada beberapa bantuan yang diberikan kepada masyarakat di antaranya seperti mesin pengelolaan sampah plastik menjadi BBM, mesin untuk ayam bertelur dan juga pembangunan tower untuk pendidikan.

“Desainnya kami bekerjasama dengan alumni ITB, jadi tidak hanya pemukiman saja yang kami perhatikan tapi semuanya,” papar Risma.

Alasan pembangunan tower, Risma ingin nantinya anak-anak sekolah dapat belajar secara online dengan lancar.

Sebab, salah satu kendala selama ini karena keterbatasan guru yang mau ngajar ke pulau terpencil.

“Seperti ini sudah kami coba juga di daerah lainnya di Indonesia. Alhamdulillah berjalan lancar,” terang Risma.

Sementara itu Wali Kota Batam Muhammad Rudi menyambut baik kedatangan Risma.

Khususnya mengunjungi masyarakat suku laut di Pulau Bertam, Pulau Lingka dan Pulau Gara.

Dalam kesempatan itu, Rudi juga memanfaatkan menyampaikan beberapa hal terkait perkembangan Batam.

Rudi juga berpesan kepada masyarakat Pulau Bertam, Pulau Lingka dan Pulau Gara bantuan yang diberikan Risma dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga dapat memajukan pulau tersebut.

“Siapa tahu anak-anak kita disini nantinya bisa menjadi Menteri seperti ibu Risma,” kata Rudi.

Menanggapi terkait sejumlah permintaan warga, seperti kapal pompong untuk anak-anak sekolah Rudi menegaskan Pemkot Batam melalui Disdik Kota Batam selama ini sudah melakukan subsidi untuk anak sekolah.

Subsidi ini menurutnya akan lebih efektif jika dibandingkan dengan pemerintah memberikan bantuan kapal pompong. Sebab biaya operasional dan BBM nantinya tidak akan ada yang menanggung.

“Karena itu kita subsidi untuk anak-anak sekolah ini. Kalau masih ada pihak yang minta biaya-biaya lainnya segera laporkan kepada kami,” jelas Rudi.