Salin Artikel

Terungkap, Guru di Kupang Dianiaya Kepala Sekolah karena Beda Pendapat Saat Rapat

Tujuh orang yang dilaporkan itu yakni Aleksander Nitti (Kepala Sekolah SD Negeri Oelbeba), Goris Tanone, Daniel Laot, Roni Meko, Elionora Katerina Nitti, Ernawaty Manu dan Demsy.

Tiga nama yang terakhir merupakan ibu rumah tangga (IRT).

Beda pendapat saat rapat

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kupang AKBP FX Irwan Arianto mengatakan, korban dianiaya karena berbeda pendapat dengan kepala sekolah, saat rapat evaluasi sekolah akhir pekan lalu.

"Korban mengadukan penganiayaan dan pengeroyokan ini ke Polres Kupang dengan laporan polisi LP/B/135/V/2022," ujar Irwan, kepada sejumlah wartawan, Senin (6/6/2022).

Korban mengaku dianiaya dan dikeroyok di ruang guru, lapangan sekolah, dan ruangan perpustakaan, serta di depan teras SD Negeri Oelbeba.

Kasus penganiayaan itu sempat viral di media sosial, Minggu (5/6/2022).

Irwan menjelaskan, kasus penganiayaan itu terjadi sekitar pukul 12.20 Wita.

Saat itu, sedang dilaksanakan rapat di ruangan guru SD Negeri Oelbeba, membahas tentang evaluasi ujian sekolah dan persiapan penilaian akhir semester.


Kepala sekolah marah

Selanjutnya, terjadi perbedaan pendapat saat sesi usul dan saran antara korban Anselmus Nalle dan terlapor kepala sekolah Aleksander Nitti.

Hal ini mengakibatkan Aleksander Nitti marah dan emosi.

Selanjutnya Aleksander Nitti menggebrak meja, bangun dari tempat duduk dan berjalan dengan cepat menuju korban yang duduk.

Aleksander lalu meninju korban mengenai pada bahu kiri bagian belakang.

Dia lalu mengayunkan kursi kayu dan memukul ke tubuh korban, tetapi ditangkis, sehingga jari manis dan jari tengah lecet dan bengkak.

Tak sampai di situ, korban lalu dianiaya di beberapa tempat hingga di lapangan sekolah oleh sejumlah guru lainnya dan warga setempat.

Korban pun berteriak meminta tolong ke warga yang melintas dan juga beberapa aparat desa.

Korban akhirnya diselamatkan aparat desa. Dia lalu mendatangi Mapolres Kupang dan membuat laporan polisi.

"Kasus ini masih kita terus dalami, dengan memeriksa korban, tujuh orang terlapor dan dua orang saksi mata," ujar Irwan.

Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang memperlihatkan seorang guru pria di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dianiaya kepala sekolah dan warga, viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 2 menit 38 detik itu terlihat beberapa ibu rumah tangga memaki guru yang diketahui bernama Anselmus Nalle (44).

Anselmus yang mengenakan seragam PNS, tampak ditarik oleh seorang warga berkaus merah

Guru itu ditarik ke jalan. Tampak pria yang ternyata kepala sekolah Aleksander Nitti (58) berulang kali memukul ke arah wajah dan tubuh Anselmus, hingga masuk ke dalam lapangan.

Anselmus yang dianiaya, meminta tolong kepada warga sekitar.

Kasus yang terjadi pekan lalu, telah dilaporkan ke aparat kepolisian setempat. 

https://regional.kompas.com/read/2022/06/06/133344378/terungkap-guru-di-kupang-dianiaya-kepala-sekolah-karena-beda-pendapat-saat

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke