Salin Artikel

Dulu Banting Mahasiswa ke Lantai, Kini Polisi Lempar Buruh dari Bak Truk lalu Dipiting

Kejadian serupa kembali terulang. Namun, kali ini korbannya merupakan seorang buruh di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau.

Sama seperti peristiwa yang menimpa mahasiswa di Banten, video seorang anggota polisi membanting buruh juga viral di media sosial.

Dari video yang tersebar, tampak seorang polisi berada di atas sebuah truk bersama sejumlah pria.

Tiba-tiba, polisi tersebut mengangkat seorang pria dengan paksa lalu membantingnya hingga terjatuh ke tanah.

Pria yang terjatuh tadi kemudian diangkat kembali dan dipiting oleh seorang anggota polisi lainnya.

Penjelasan pihak kepolisian

Video aksi kekerasan yang dilakukan anggota polisi berseragam itu terjadi pada Senin (30/5/2022), sekitar pukul 11.40 WIB.

Awalnya, sejumlah buruh bongkar muat melakukan aksi unjuk rasa di sebuah pabrik kelapa sawit (PKS) PT KSM di Desa Teluk Aur, Kecamatan Rambah Samo, Kabupaten Rohul.

Namun, aksi unjuk rasa itu berujung bentrok antara dua kubu sesama buruh.

Dalam bentrok itu, ada buruh yang melakukan tindakan anarkistis dan membawa senjata tajam.

Petugas kepolisian yang berjaga kemudian melakuan pembubaran dan mengamankan 20 buruh yang melakukan tindakan anarkistis.

"Anggota sudah kita minta agar melakukan pembubaran massa kelompok sayap kanan dan sayap kiri dengan cara humanis dan tidak menggunakan senjata api," ujar Kapolres Rohul AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito kepada wartawan saat konferensi pers di Pekanbaru, Kamis (2/6/2022).

Petugas menyiapkan dua unit truk untuk membawa para buruh dan barang bukti ke Mapolres Rohul.

"Pada saat akan dibawa, satu truk muatan terlalu ramai sehingga dipindahkan ke truk yang satu lagi. Sewaktu akan berangkat, para pelaku diminta semuanya duduk di dalam bak truk, karena kalau berdiri membahayakan keselamatan mereka," kata Eko.

Namun, saat itu seorang anggota polisi memaksa salah satu buruh bernama Jasriman Hendra (45) turun dari bak truk.

Polisi itu membanting keluar pria tersebut dari bak truk dengan hingga terhempas ke tanah.

"Memang kita akui ada tindakan (anggota) kurang tepat," akui Eko.

Polisi pembanting buruh diperiksa propam

Terkait kejadian itu, Seksi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Resor (Propam Polres) Rokan Hulu, Riau, sudah diperintahkan untuk memeriksa polisi pembanting buruh. 

Perintah pemeriksaan itu datang langsung dari Kepala Polres Rokan Hulu AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito.

"Kapolres Rohul (Rokan Hulu) telah memerintahkan Kasi Propam melakukan pemeriksaan terhadap aparat yang terlibat kontak fisik dengan Jasriman Hendra (buruh) pada saat upaya pengamanan aksi unjuk rasa," ungkap Wakil Kepala Polres Rokan Hulu Kompol Erol Ronny Risambessy dalam keterangan tertulis.

Menurut Erol, pemeriksaan dilakukan agar didapatkan kronologi kejadian.

Pemeriksaan juga dilakukan untuk mengimbangi kabar miring yang beredar dengan fakta dari pelaku.

"Segala bentuk pemberitaan yang dapat mendiskreditkan kinerja kepolisian dapat di-counter dengan fakta yang riil di lapangan," sebut Erol.


Kendati demikian, Erol tetap meminta maaf atas tindakan yang dilakukan anggotanya.

Dia meminta semua pihak tetap tenang dan menyerahkan pengusutan masalah ini kepada polisi.

"Polres Rohul memohon maaf dan berharap semua pihak agar tenang dan menyerahkan sepenuhnya penyelesaian permasalahan ke pihak kepolisian yang akan berbuat sesuai dengan SOP," kata Erol.

Buruh yang dibanting jadi tersangka

Sementara, Jasriman Hendra, buruh yang dibanting, ditetapkan sebagai tersangka.

Selain Jasriman, petugas juga menetapkan dua tersangka lainnya dalam kasus unjuk rasa berujung bentrok di PT KSM, yaitu Thomson (39) dan David Sitanggang (30).

Lalu, ada satu orang lagi yang ditetapkan sebagai tersangka atas kasus kepemilikan senjata tajam, bernama Januardi (36).

"Tiga orang ditetapkan sebagai tersangka terkait tindak pidana secara bersama-sama dimuka umum melakukan kekerasan terhadap orang dan barang. Satu tersangka lagi beda perkara, yaitu kepemilikan senjata tajam yang dibawa tersangka saat unjuk rasa," ungkap Kasubsi Si Humas Aipda Mardiono Pasda kepada Kompas.com melalui keterangan tertulis.

Ia menjelaskan, Jasriman dan sejumlah rekannya mendatangi PT KSM untuk unjuk rasa.

Saat itu, massa aksi mencoba maju untuk mendekati manajer perusahaan tersebut yang datang menemui mereka.

Kemudian, petugas sekuriti perusahaan mencoba untuk mengadang para pengunjuk rasa tersebut.

Sehingga, terjadi pemukulan terhadap seorang anggota sekuriti bernama Arlangga Sulya hingga jatuh pingsan.

"Selanjutnya, rekan dari korban membawanya ke pos untuk memberikan pertolongan," sebut Mardiono.

Atas kejadian itu, sekuriti mengalami memar di bagian pipi sebelah kiri. Kemudian, korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Rambah Samo guna proses hukum lebih lanjut.

Kapolres Rohul AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito yang memimpin pengamanan unjuk rasa itu mengamankan sekitar puluhan orang dari kelompok buruh.

"Berdasarkan hasil gelar perkara, ditetapkan tiga orang sebagai tersangka sehubungan dengan perkara tindak pidana secara bersama-sama dimuka umum melakukan kekerasan terhadap korban saudara Arlangga Sulya. Kemudian, terhadap anggota buruh lainnya, dikembalikan kepada keluarganya dan diwajibkan melapor setiap hari Senin dan Kamis ke Polres Rokan Hulu," jelas Mardiono. (Penulis Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung | Editor Gloria Setyvani Putri)

https://regional.kompas.com/read/2022/06/02/161356478/dulu-banting-mahasiswa-ke-lantai-kini-polisi-lempar-buruh-dari-bak-truk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke