Salin Artikel

Pencarian Anak Ridwan Kamil di Sungai Aare Terkendala Air Keruh akibat Partikel Lelehan Salju

KOMPAS.com - Upaya pencarian Emmeril Kahn Mumtadz, anak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, di Sungai Aare, Bern, Swiss, terkendala partikel lelehan salju.

Partikel tersebut membuat kekeruhan air sungai meningkat dan mengurangi jarak pandang, dilansir dari situs resmi Kemlu.go.id pada Minggu (29/5/2022).

Hal senada diungkapkan juru bicara keluarga yaitu adik Ridwan Kamil, Elpi Nazmuzaman.

“Ada kendala alam, ada hal-hal yang tidak bisa diukur oleh kemampuan manusia secara matematis. Sumber airnya dari lelehan gunung es, salju, sehingga ada serpihan-serpihan yang memberikan tingkat kekeruhan,” jelasnya, dilansir dari Tribunnews.com.


Seperti diberitakan sebelumnya, pencarian di sesi pagi hari dilakukan dengan metode boat search dengan menggunakan teropong untuk memantau situasi bawah air.

Area pencarian juga difokuskan pada lokasi yang dinilai paling potensial di wilayah Marzili.

Tim SAR sendiri juga kembali menerbangkan drone surveilance yang terbang rendah di sepanjang tepian sungai.

Pencarian dilakukan sepanjang Sungai Aare, yakni jembatan Tiefenau hingga ke pintu air Wohlensee atau sekitar 17 km.

Sementara itu, Duta Besar Indonesia di Swiss, Muliaman Hadad, menjelaskan, dalam konferensi persnya bahwa sempat bertemu dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan istri.

Ridwan Kamil sempat menanyakan kepada tim SAR dan polisi maritim setempat soal topografi dari Sungai Aare.

"Saya bertemu bersama dengan Pak RK kemarin dengan mereka, mereka sangat profesional dan Bapak Gubernur juga banyak berikan pertanyaan teknis dan kemudian diberikan gambaran mengenai topografi sungai, kekuatan arus sungai, dan sebagainya," kata Muliaman, Sabtu (28/5/2022).

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Ini yang Ditanyakan Ridwan Kamil kepada Tim SAR Pencarian Emmeril Kahn yang Hilang di Sungai Aare

https://regional.kompas.com/read/2022/05/31/051200378/pencarian-anak-ridwan-kamil-di-sungai-aare-terkendala-air-keruh-akibat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke