Salin Artikel

170 Sapi di Brebes Jadi Suspek Penyakit Mulut dan Kuku

Jumlah tersebut terus meningkat dratis dari sepekan sebelumnya atau temuan kasus pertama dengan hanya dua kasus suspek PMK.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner DPKH Brebes Budi Santosa mengatakan, kasus sapi ternak yang suspek PMK ditemukan pertama kali pada 19 Mei 2022.

"Awalnya, ada laporan suspek PMK pada 19 Mei lalu, hanya ada dua ekor di Kecamatan Ketanggungan, dan sudah sembuh. Namun kasusnya terus naik dan sampai saat ini total 170 kasus suspek PMK," kata Budi kepada wartawan, Jumat (27/5/2022).

Budi mengungkapkan, dari 170 kasus suspek tersebar di 9 kecamatan. Yaitu di Kecamatan Salem 49 kasus dan 9 di antaranya sembuh.

Kemudian di Kecamatan Brebes 20 kasus, 8 di antaranya sembuh. Di Bulakamba 14 kasus, Ketanggungan 14 kasus dua di antaranya sembuh.

Selanjutnya di Tonjong 12 kasus, Bantarkawung 24, Bumiayu 31 kasus, Paguyangan 1 kasus, dan Larangan 5 kasus.

"Kalau untuk kasus kematian karena PMK belum ditemukan. Namun untuk penularannya sangat cepat," kata Budi.

Budi menambahkan, DPKH Kabupaten Brebes berencana menutup sejumlah pasar hewan sebagai langkah antisipasi penyebaran PMK.

Sementara itu, jajaran Polres Brebes bergerak mengantisipasi penularan PMK. Salah satunya dengan razia di sejumlah peternakan yang ada di wilayah hukum Polsek Losari.


"Kegiatan Pengecekan Hewan Ternak Sapi di Kecamatan Losari dilakukan kami terkait antisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku pada hewan sapi," kata Kanit Reskrim Polsek Losari Iptu Tasudin, Jumat (27/5/2022).

Tasudin meminta pemilik ternak menyiapkan kandang khusus untuk hewan yang terindikasi PMK.

"Kami juga menekankan kepada peternak atau penjual ternak untuk tidak berlaku curang, yakni memperjual belikan hewan ternak sapi yang sakit," katanya.

Dari hasil pemeriksaan peternakan di sejumlah desa di Kecamatan Losari, belum ditemukan adanya hewan ternak yang sakit.

https://regional.kompas.com/read/2022/05/28/074743078/170-sapi-di-brebes-jadi-suspek-penyakit-mulut-dan-kuku

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke