Salin Artikel

Kisah Difabel yang Sukses Bangun Toko Mainan Ternama di Kota Semarang

Laki-laki yang punya keterbatasan dalam pendengaran ini terbilang sukses membangun usaha toko mainan.

Awalnya, pada 2005, Jonathan hanya menjalankan kegemarannya dalam merakit Gundam. Namun, hasil tangan Jo justru membawakan hasil.

Banyak dari kawan-kawan Jo, sapaannya, menyukai rakitan Gundam karyanya dan membelinya.

Melihat adanya peluang bisnis, Jo kemudian memulai usaha penjualan Gundam yang telah dirakit.

Namun, usahanya bukan tanpa halangan. Jo harus menghadapi masalah keterbatasan modal untuk pengembangan bisnisnya, tidak adanya tempat untuk berjualan, hingga kendala saat berkomunikasi dengan orang lain.

"Dulu susahnya dari modal. Namanya anak kuliah, uangnya tidak seberapa. Waktu itu minta ke orangtua juga tidak dibolehin, takutnya kena tipu," ucap adik Jo, Decky Chandra mewakilkan kakaknya, kepada Kompas.com, Jumat (27/5/2022).

Karena itu, Jo memulai penjualan Gundam rakitannya dengan sistem pre-order.

Pada 2007, Jo dan Decky mulai memasarkan dagangannya ke dunia maya.

Jumlah pesanan pun melonjak, Decky yang saat itu masih bekerja di Jakarta terketuk hatinya untuk membantu mengembangkan keahlian kakaknya untuk membangun bisnis.

"Dulu saya pantau dari Jakarta, kok sepertinya ada peluang. Terus tahun 2010 mulai full bantuin di Semarang. Karena melihat peluangnya cukup menjanjikan, saya lepas pekerjaan saya," tutur Decky.


Lebih jelas Decky menuturkan, bisnis Gundam ini dulunya tidak memiliki toko tetap. Mereka hanya memanfaatkan rumah sebagai tempat transaksi jual beli.

Bahkan, kakak-adik itu harus menjebol ruang tamunya untuk men-display Gundam-Gundam rakitan itu.

Hingga pada 2020, Jonathan dan Decky bisa mendirikan toko Unicorn Toys di Jalan Simongan, Bojongsalaman, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang.

Mereka juga sudah melebarkan toko mainan ini di Yogyakarta.

"Toko ini masih baru banget. Jadi, sepuluh tahun kita memaksimalkan pemasaran lewat online," ucap Decky yang merupakan insyinyur teknik sipil.

Diceritakan oleh Decky, dulu toko mainan ini dinamai Master-G. Karena dirasa sulit dalam penyebutan, maka diambillah nama dari salah satu karakter Gundam favorit pembeli.

Sementara itu, menurut Decky, keterbatasan yang dimiliki oleh kakaknya itu sama sekali tidak menjadi penghalang untuk maju.

Justru, dengan keistimewaan itu, mereka bisa saling bekerja sama membangun misi bersama.

"Kakak saya ngurusin bagian online, saya bagian marketing yang berhubungan dengan orang banyak. Semoga ke depannya bisa lebih berkembang dan tambah banyak cabangnya," sebutnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/05/28/063422778/kisah-difabel-yang-sukses-bangun-toko-mainan-ternama-di-kota-semarang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke