Salin Artikel

Puluhan Peserta Lomba Napak Tilas Terjebak di Hutan Gunung Siotapina Buton

Penyelamatan ini dilakukan setelah puluhan peserta sempat terjebak beberapa jam dalam hutan yang gelap dalam kondisi kehausan dan kelaparan. 

“Masalahnya sudah jam setengah Sembilan (malam) banyak peserta yang belum turun dan masahalah di sini tak ada panitia yang bertanggung jawab, tidak ada panitia di tempat,” kata seorang peserta lomba napak tilas, Putra, Kamis (27/5/2022). 

Sebelumnya sekitar 50 peserta napak tilas terjebak di dalam Hutan Siotapina dalam kondisi kehausan dan kelaparan. 

Mereka kehilangan arah karena kondisi sudah gelap. Sementara panitia penyelenggara lomba sudah tidak berada di lokasi. 

Sebagian peserta yang lain kemudian meminta pertolongan untuk dievakuasi dengan mengadang langsung rombongan Bupati Buton La Bakry yang melintas di Desa Wasuamba, Kecamatan Lasalimu. 

Sempat terjadi ketegangan saat peserta mencari keberadaan panita penyelenggara lomba napak tilas yang diduga melarikan diri saat kejadian. 

“Ini karena minimnya penjemputan peserta dan situasi sudah jauh malam, panitia tidak ada di tempat, bagaimana caranya mereka tahu masih ada peserta ketinggalan di atas,” ujar Putra.  

“Takutnya kita, peserta tidak tahu medannya bagaimana karena kita tidak ada pembekalan tentang medan di atas. Panitia sudah dihubungi hanya tidak tahu ada di mana,” ucapnya. 

Sementara itu, Bupati Buton La Bakri segera memerintahkan jajarannya dan berkoordinasi dengan anggota TNI Polri untuk mengevakuasi puluhan peserta napak tilas yang terjebak di dalam Hutan Siotapina. 

Tak  berapa lama, tim gabungan TNI Polri bersama pemerintah daerah dan masyarakat setempat berhasil menemukan para peserta yang terjebak dengan kondisi memprihatinkan. 


Sementara itu, Ketua Panitia Halo Sultra HUT Provinsi Sultra, Asrun Lio kepada sejumlah media membantah panitia tidak ada di lokasi kejadian. 

“Tidak betul ya, Saya sendiri bersama Pak Bupati Buton memantau langsung di lapangan,” kata Asrun. 

Menurutnya, panitia selalu berada di lokasi dan panitia juga melakukan evakuasi beberapa peserta karena medan yang sulit dengan tingkat keterampilan dan fisik peserta yang berbeda. 

“Panitia (EO) selalu berada di lokasi. Perlu diketahui Pemerintah Kabupaten Buton itu juga adalah Panitia,” ujarnya.

Untuk makanan peserta telah tersedia di hari pertama dan kedua di Kantor Camat Siotapina.

Namun, karena peserta tidak bisa mencapai kantor camat maka makanan di antar ke Desa Matanauwe tempat pemberhentian peserta.

“Yang tidak makan berarti mereka yang tidak singgah makan, tapi pada malam hari semua peserta yang tiba di Wasuamba semua makan malam,” ucap Asrun.

Lomba napak tilas perjalanan Sultan Buton Himayatudin yang bergelar Oputa Yi Koo digelar pemerintah provinsi dalam rangka HUT Sulawesi Tenggara ke 58. 

Lomba tersebut diikut sebanyak 760 peserta, lomba napak tilas ini untuk mengenang perjalanan Sultan Himayatuddin dalam melawan penjajahan Belanda.

https://regional.kompas.com/read/2022/05/27/203403178/puluhan-peserta-lomba-napak-tilas-terjebak-di-hutan-gunung-siotapina-buton

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke