Salin Artikel

Polisi Bongkar Makam Warga di Bima, Keluarga Duga Korban Tewas Diracun

Pembongkaran dilakukan untuk keperluan otopsi. Sukardin diduga korban pembunuhan dengan cara diracun.

Warga sekitar lokasi, Rais mengatakan, keluarga menganggap kematian Sukardin tidak wajar.

Rais menjelaskan, korban keluar dari rumah untuk menemui kerabatnya di Kota Bima. Tak berselang lama, Sukardin dikabarkan meninggal.

"Sekitar dua minggu lalu korban keluar untuk bertemu kerabatnya di Kota Bima. Tidak lama setelah itu keluarga mendapat kabar bahwa dia (Sukardin) sudah meninggal. Jadi kematiannya ini dianggap tidak wajar, makanya keluarga minta dilakukan otopsi," kata Rais saat dikonfirmasi, Jumat.

Menurutnya, pembongkaran dilakukan pihak keluarga bersama aparat kepolisian. Warga yang datang tidak diizinkan mendekati makam Sukardin.

Sementara itu, Kabag Ops Polres Bima AKP Herman membenarkan pembongkaran makam Sukardin untuk keperluan otopsi tersebut. Langkan itu sesuai dengan permintaan dari pihak keluarga.

"Benar ada pembokaran makam tadi di Desa Samili. Pihak keluarga belum menerima kematian korban karena meninggalnya tidak wajar. Sukardin meninggal di Kelurahan Sadia, Kota Bima beberapa waktu lalu," jelas Herman saat dikonfirmasi.

Usai pembongkaran, pihaknya kini tinggal menunggu hasil pemeriksaan dari tim dokter forensik untuk mengetahui penyebab kematian Sukardin.

"Kita tunggu hasil pemeriksaan tim dokter forensik dulu untuk mengetahui korban ini dibunuh atau tidak. Dugaan keluarganya itu dia diracun," kata Herman.

https://regional.kompas.com/read/2022/05/27/201953278/polisi-bongkar-makam-warga-di-bima-keluarga-duga-korban-tewas-diracun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke