Video Pelajar Mesum Viral, Bilik Warung di Pantai Muarareja Tegal Ditertibkan

Petugas dari Satpol PP bersama polisi dan aparat pemerintahan setempat menyisir dan membongkar bilik-bilik yang dianggap terlalu tertutup dan berpotensi bisa digunakan untuk mesum pengunjung.

"Sebagai upaya penindakan penertiban bilik bilik yang ada di kawasan pantai. Setelah adanya berita yang sudah beredar kemarin terkait tindakan asusila yang dilakukan pengunjung," kata Lurah Muarareja, Supriyadi Yos, usai penertiban, Selasa.

Supriyadi mengaku sangat menyayangkan adanya peristiwa tindakan asusila yang dilakukan di siang bolong dan di tempat umum.

Apalagi, tindakan tak senonoh itu dilakukan pelajar dan jelas bukan pasangan suami istri.

Kendati demikian, Supriyadi mengaku pihaknya sudah kerap melakukan pengawasan. Bersama pengelola wisata dan TNI/Polri melalui Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

"Kita sudah melakukan pengawasan, baik dengan pengurus atau pengelola, termasuk pihak Polsek dan Koramil dibantu pihak pengamanan di pantai," kata Supriyadi.

Atas peristiwa itu, Supriyadi mengimbau agar pemilik warung tak menyediakan bilik-bilik tertutup yang berpotensi digunakan sebagai tempat mesum.

"Pemilik warung diimbau melakukan upaya pencegahan agar tidak kembali terulang. Dengan menyediakan tempat yang tidak berpotensi bisa mengganggu kemanan dan ketertiban umum," kata Supriyadi.

Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial, sebuah video pasangan pelajar diduga sedang melakukan tindakan asusila di sebuah bilik asmara di kawasan OW Pantai Muarareja Indah, Kecamatan Tegal, Barat, Kota Tegal, Jawa Tengah, Selasa (24/5/2022).

Lurah Muarareja, Tegal Barat, Supriyadi Yos saat dikonfirmasi membenarkan jika potongan video yang beredar terjadi di OW Pantai Muarareja, tepatnya pada Senin (23/5/202) siang sebelum terjadinya banjir rob.

"Statusnya pelajar. Warga asal mana kami belum tahu. Kejadiannya Senin siang sebelum terjadinya rob," kata Supriyadi, di OW Pantai Muarareja Indah, Tegal Barat, Selasa (24/5/2022).

Sementara penjaga keamanan setempat, Saripin menyebut, tindakan asusila itu pertama kali diketahui oleh pengunjung pantai lainnya.

Kemudian warga ramai-ramai berdatangan dan menginterogasi keduanya.

"Kebetulan ada pengunjung datang mau duduk, dan melihat kejadian tidak senonoh tersebut," kata Saripin.

Warga yang merasa geram kemudian mengusir keduanya agar pergi dari kawasan itu. Petugas keamanan bahkan tidak sempat mencatat alamat keduanya.

"Tidak sempat didata langsung diusir begitu saja," ujar Saripin

Diungkapkan Saripin, aksi tak terpuji pengunjung seperti itu sudah terjadi yang kedua kali.

"Dulu pernah terjadi, digerebeg warga dan digiring ke Pos pengamanan," imbuh Saripin