Salin Artikel

Mengintip Progres Dua Proyek Raksasa Penyedia Air Baku untuk Ibu Kota Nusantara…

Saat ini, pemerintah tengah mengebut dua proyek penyedia air baku bagi Ibu Kota Nusantara di masa depan, yakni Bendungan Sepaku Semoi dan Intake Sungai Sepaku.

Tim Kompas.com berkesempatan mengunjungi dua proyek itu pada Senin (23/5/2022) lalu. Sejumlah informasi menarik pun kami dapatkan dari sana.

Bendungan Sepaku Semoi

Bendungan Sepaku Semoi yang mengambil aliran air dari Sungai Tengin itu, terletak di Desa Sukaraja, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.

Nantinya, bendungan yang didesain setinggi 25 meter dan panjang 450 meter itu akan memiliki volume tampung sebesar 10 juta meter kubik.

Adapun, air baku yang dihasilkan dari bendungan tersebut mencapai 2.500 liter per detik. Alokasinya adalah 500 liter per detik untuk Kota Balikpapan dan 2.000 liter per detik untuk Ibu Kota Nusantara.

Jaringan distribusi air baku ke Balikpapan direncanakan memiliki panjang 46 kilometer. Sementara, jaringan ke IKN, khususnya kawasan inti pusat pemerintahan, memiliki panjang 17,1 kilometer.

Selain pemasok air baku, bendungan juga akan berfungsi sebagai pereduksi banjir sekaligus sebagai destinasi wisata.

Rencananya, proyek yang dimulai tahun 2020 itu akan rampung pada Desember 2023.

Pengamatan di lapangan, beberapa konstruksi bendungan tampak sudah terbangun, yakni akses masuk ke bendungan, tembok pelimpah (spillway), dan pengelak. Sementara, area maindam tampak masih dilakukan penggalian dan penimbunan.

Tercatat, ada sekitar 160 pekerja yang menjalankan 12 eskavator, 20 dump truck, dan dua kendaraan perata jalan. Kebanyakan, alat berat aktif bekerja di area maindam.

HSE Inspector proyek Waduk Sepaku Semoi Andy Ridwan yang ditemui di lokasi mengungkapkan, sejauh ini tidak ada kendala berarti dalam pengerjaan bendungan.

“Ya paling ada beberapa area yang masih dilalui petani sawit, jadi agak menghambat alat berat bekerja. Makanya kami patroli setiap hari,” ujar Andy.

Selain itu, cuaca yang tidak menentu juga menjadi kendala. Sebab, proses pengerjaan harus dihentikan apabila hujan deras melanda.

Per Mei 2022 ini, progres pengerjaan bendungan telah mencapai 40 persen.

Intake Sungai Sepaku

Proyek Intake Sungai Sepaku terletak tidak terlalu jauh dari Bendungan Sepaku Semoi. Masih berada di desa yang sama, jarak keduanya kurang dari 10 kilometer saja.

Berbeda dengan Bendungan Sepaku Semoi yang memanfaatkan air pada Sungai Tengin, sumber air bagi Intake adalah Sungai Sepaku.

Proyek ini didesain memiliki total area sebesar 277 hektare dengan kapasitas 3.000 liter per detik. Rencananya, seluruh air baku yang dihasilkan akan didistribusikan ke IKN.

Direksi Lapangan Balai Wilayah Sungai IV Kalimantan Alesandro Sejo Luden mengungkapkan, proyek Intake Sungai Sepaku ini memiliki konstruksi yang cukup berbeda dibandingkan Bendungan Sepaku Semoi.

“Kalau Intake ini, kami meninggikan dasar sungai sehingga airnya mengalir ke rumah pompa setelah diendapkan dulu lumpurnya. Setelah dari rumah pompa, akan dialiri ke Instalasi Pengolahan Air (IPA),” ujar Luden di lokasi.

Melalui jaringan pipa sepanjang 8,4 kilometer, air baku pun akan didistribusikan ke IKN.

Luden mengungkapkan, air baku dari Intake Sepaku ini akan diberikan treatment khusus agar dapat langsung diminum dari keran.

Rencananya, proyek yang dimulai pada Oktober 2021 ini ditargetkan rampung pada April 2023. Adapun, per Mei 2022 ini, progres proyek baru mencapai sekitar 10 persen.

“Kami masih mengerjakan fisik akses proyek dan pembentukan kontur tanah sesuai dengan denah. Jadi ada bagian yang dikeruk, ada yang ditimbun. Tahan ini ditargetkan selesai Juni,” ujar Luden.

Baru-baru ini, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono menginstruksikan untuk mempercepat pengerjaan Intake Sungai Sepaku.

Pihak kontraktor pun tengah mempersiapkan action plan dalam rangka mempercepat pembangunan.

https://regional.kompas.com/read/2022/05/25/081423878/mengintip-progres-dua-proyek-raksasa-penyedia-air-baku-untuk-ibu-kota

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke