Salin Artikel

Desa Penglipuran di Bali, Asal-usul dan Desa Wisata

KOMPAS.com - Desa Penglipuran merupakan salah satu dari sembilan desa adat di Bali. Lokasi desa terletak di Desa Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali.

Salah satu obyek wisata di Bali ini sangat disukai oleh wisatawan asing dan belakang banyak juga wisatawan lokal yang berkunjung ke desa ini.

Desa Penglipuran memiliki tatanan struktur desa tradisional di Bali. Ketenangan dan kesejukkan sangat terasa di desa yang mendapat predikat desa terbersih ketiga di dunia, setelah Desa Mawlynnong di India dan Giethoorn di Belanda.

Berikut ini Asal-usul, kondisi geografis, dan desa wisata dari Desa Penglipuran di Bali.

Asal-usul Desa Penglipuran

Menurut legenda setempat, desa sudah ada sejak 700 tahun yang lalu, yaitu pada masa Kerajaan Bangli.

Cerita di masyarakat menyebutkan bahwa Desa Penglipuran merupakan hadiah dari Raja Bangli kepada masyarakat yang ikut bertempur melawan Kerajaan Gianyar.

Masyarakat Desa Penglipuran memegang tradisi nenek moyang yang sudah berumur ratusan tahun.

Selain sistem aturan pemerintah, mereka masih menerapkan hukum tradisional di masyarakat, yakni awig-awig.

Kemampuan mempertahankan tradisi ini yang membuat Desa Penglipuran menjadi unik. Mereka menjunjung tinggi adat istiadat, nilai gotong royong kekeluargaan, kearifan lokal yang berlandaskan konsep Tri Hitha Karana.

Tri Hita Karana

a. Prahyangan, hubungan manusia dan Tuhan, meliputi penentuan hari suci, tempat suci, dan lain-lain.

b. Pawongan, hubungan manusia dengan manusia, meliputi hubungan masyarakat Penglipuran dengan masyarakat desa lain.

c. Hubungan manusia dan lingkungan, masyarakat Desa Penglipuran diajarkan untuk mencintai alam dan lingkungannya dan selalu merawatnya.

Desa Penglipuran Sebagai Desa Wisata

Desa Penglipuran sebagai desa wisata tidak lain karena Desa Penglipuran merupakan desa konservasi, dimana masyarakatnya ingin menjaga budaya supaya anak cucunya kelak tidak melupakan budaya.

Pada tahun 1993, pemerintah menjadikan Desa Penglipuran menjadi desa wisata melalui Surat Keputusan (SK) Bupati Bangli No 115 tanggal 29 April 1993.

Desa memberlakukan aturan adat yang ketat untuk menjaga kelestarian desa, seperti larangan menggunakan kendaraan bermotor supaya kualitas udara tertap bersih.

Untuk wisatawan yang baru pertama kali berkunjung aturan ini terasa mengagetkan, namun begitu memasuki desa mereka akan merasakan kesejukan udara desa yang minim polusi ditambah dengan aneka tanaman yang berwarna-warni.

Desa Penglipuran juga memiliki ciri khas bentuk arsitektur bangunan tradisional serupa dan tersusun rapi, dari ujung utama desa sampai hilir.

Posisi bangunan utama letaknya lebih tinggi dan semakin menurun sampai ke hilir.

Pintu gerbang khas Bali (angkul-angkul) menjadi akses menuju rumah penduduk di setiap pekarang serta terlihat seragam. Pintu rumah tersebut saling berhadapan dan dipisahkan jalan utama desa. Sehingga, desa terlihat teratur.

Aturan-aturan adat lain adalah desa melarang perkawinan poligami, tingkat kasta hanya untuk kasta Sudra, serta terdapat trasidisi tarian yang turun-temurun, yaitu Tari Baris.

Kondisi Geografis Desa Penglipuran

Luas Desa Penglipuran kurang lebih 12 hektar.

Batas wilayah Desa Penglipuran di sebelah timur desa adat Kubu, di sebelah selatan Desa Adat Gunaksa, di sebelah Desa Adat Cekeng, dan di sebelah utara Desa Adat Kayang.

Desa Penglipuran terletak pada ketinggian 500-625 meter di atas permukaan laut dengan suhu udara cukup rendah, yaitu 18 derajat Celcius - 32 derajat Celcius.

Secara astronomis, Desa Penglipuran terletak pada koordinati 08 08 30' - 08 32 07' Lintang Selatan dan 115 13 43'- 115 27 24' Bujur Timur.

Rute ke Desa Penglipuran

Desa Penglipuran terletak pada jalur wisata Kintamani dengan jarak tempuh sekitar 5 km dari pusat Kota Bangli, sedangkan dari pusat Kota Denpasar jarak tempuhnya sekitar 45 km.

Wisatawan dapat menggunakan jalur tersebut untuk menuju Desa Penglipuran. (Editor: Agung Dwi E)

Sumber:

bali.tribunnews.com

Kompas.com

disparbud.banglikab.go.id

https://regional.kompas.com/read/2022/05/23/193501378/desa-penglipuran-di-bali-asal-usul-dan-desa-wisata

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke