Salin Artikel

Cegah PMK Menyebar, Pasar Hewan Kabupaten Semarang Tutup 2 Pekan

Penutupan ini bertujuan untuk mengendalikan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak, terutama sapi.

Kepala Dispertanikap Kabupaten Semarang Wigati Sunu mengatakan penutupan tempat penjualan hewan dilakukan karena ada indikasi PMK sudah mulai menyebar.

"Kemarin kan cuma satu daerah di Polosiri Bawen yang terkena, sekarang ada di beberapa titik seperti di Ungaran Barat dan Getasan," jelasnya, Senin (23/5/2022).

Sunu mengungkapkan penutupan pasar ternak tersebut untuk mengendalikan lalu lintas hewan agar wabah tidak meluas.

"Kita coba mengontrol sirkulasi ternak, dari kandang kita awasi dan beri perawatan agar kondisi membaik," jelasnya.

Sunu mengungkapkan ada 24 sapi yang terindikasi PMK. Hal ini dilihat dari gejala klinis pada mulut dan kuku.

Dari jumlah tersebut 13 sapi berada di Kecamatan Bawen, enam sapi di Kecamatan Getasan dan di Kecamatan Ungaran Barat sebanyak lima ekor.

"Namun dari hasil uji laborat di BB Vet dipastikan hewan ternak yang positif telah terpapar PMK hanya sebanyak 10 ekor sapi. Yakni lima ekor sapi di Bawen dan lima ekor sapi di Getasan,” jelasnya.

Sunu mengungkapkan, petugas kesehatan hewan Dispertanikap Kabupaten Semarang melakukan pemeriksaan terhadap kandang dan hewan ternak.

“Sedangkan untuk pemantauan, Dispertanikap Kabupaten Semarang selama ini juga dibantu oleh jajaran kepolisian di tingkat polsek serta TNI di masing- masing Koramil untuk melakukan pemantauan sampai di kandang- kandang ternak,” jelasnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/05/23/131721778/cegah-pmk-menyebar-pasar-hewan-kabupaten-semarang-tutup-2-pekan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke